[PORTAL-ISLAM.ID] Sebuah video yang memperlihatkan potongan pembicaraan Virgiawan Liestanto alias Iwan Fals saat selesai membawakan lagunya kini tengah beredar di sosial media.
Video yang tidak diketahui tempat dan waktu pengambilannya itu diduga tengah menyindir Jokowi.
Hal ini terbukti karena Iwan Fals sempat menyinggung kasus ijazah palsu.
“Biar pengadilan yang menyelesaikan seperti kasus ijazah palsu itu, tapi untung udah ditarik ya,” ucap Iwan Fals dalam video yang diunggah oleh akun @cobeh2021 pada Minggu (13/11/2022).
Tak hanya menyinggung Jokowi, penyanyi lawas itu pun bertanya kepada penonton acara musiknya mengenai gelar sarjananya.
“Yang sarjana dodol ada enggak di sini? Yang ijazahnya beli? Yang skripsinya beli?” tanya Iwan.
Penyanyi dan pencipta lagu itu pun mengungkapkan bahwa dirinya beruntung menjadi seorang penyanyi karena dirinya dahulu sering berpindah sekolah.
Padahal
— Agus Susanto III (@cobeh2021) November 13, 2022
Iwan Fals Pendukung Mukidi
Kok Sekarang Ngomong Gini... pic.twitter.com/LXyAp5kHFP
Dengan kata lain, ia menganggap bahwa permasalahan sekolah yang sering berpindah itu bisa dikritisi bila ia tak menjadi seorang penyanyi.
Sementara itu, Iwan Fals juga pernah menyinggung Jokowi dalam unggahan di akun Twitter pribadinya pada Oktober lalu.
Twit itu pun dengan sengaja ia buat setelah tragedi Kanjuruhan terjadi. Ia menyebutkan bahwa kesalahan ada di tangan komandannya.
“Tidak ada prajurit yg salah, yg salah adalah komandannya, (pernah saya dengar kata2 ini) bener gak sih. Klo memang bener berarti salah Panglima dan Kapolri dong,” tulisya pada 7 Oktober melalui akun @iwanfals.
Penyanyi kelahiran 1961 itu pun menyimpulkan bahwa Jokowi bisa dijadikan salah satu pihak yang salah karena presiden adalah panglima tertinggi.
“Dalam banyak kasus, Kanjuruhan umpamanya, bahkan mungkin Presiden juga salah krn dia kan Panglima Tertinggi,” tulisnya lagi. [kontenjatim]
Tidak ada prajurit yg salah, yg salah adalah komandannya, (pernah saya dengar kata2 ini) bener gak sih...klo memang bener berarti salah Panglima dan Kapolri dong, dalam banyak kasus, Kanjuruhan umpamanya, bahkan mungkin Presiden juga salah krn dia kan Panglima Tertinggi...🥸
— VL (@iwanfals) October 7, 2022