Agak beda sih ya, yang mengharamkan peringatan maulid Nabi itu para ulama Saudi. Sedangkan yang mengadakan pesta halloween dan kemungkaran semisalnya itu sebagian warga dan difasilitasi oleh penguasanya.
Jadi membuat perbandingan, "Maulid Nabi diharamkan, tapi Halloween dibolehkan" ini tidak tepat, karena yang melakukannya dua pihak yang berbeda.
Para ulama Saudi tentu mengharamkan perayaan Halloween dan semisalnya.
Sebaliknya, sebagian warga Saudi kemungkinan tidak peduli tentang hukum peringatan Maulid Nabi, demikian juga -kemungkinan- para penguasanya.
Kalau mau mengkritik pesta Halloween dan semisalnya, tentu yang dikritik adalah yang merayakannya, serta yang memfasilitasinya.
Kalau pun mau mengkritik ulama dan du'at di sana, mungkin soal kurang kencangnya nahi munkar yang mereka lakukan sehingga kemungkaran semacam ini tetap lolos.
Sebaliknya, kalau mau debat soal hukum peringatan Maulid Nabi, baru tepat adu argumen hukum dan dalil dengan para ulamanya.
(Ustadz Muhammad Abduh Negara)