Makna QURROTA A'YUN
سأل رجل الحسن البصري عن قوله تعالى : «ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين»
ما القرة ؟، أفي الدنيا أم الآخرة ؟
قال : بل في الدنيا، هي و الله أن يرى العبد من ولده طاعة الله، و ما شيء أقر لعين المؤمن من أن يرى حبيبه في طاعة الله)".
📚 | فتح الباري ٣٤٨/٨
Ada seseorang bertanya kepada Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri rohimahulloh, tentang firman Alloh subhanahu wa ta'ala:
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Dan orang orang yang berkata: "Wahai Robb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan anak keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa." (QS Al-Furqon : 74)
"Apa yang dimaksud dengan Qurroh itu? Apakah hal itu di dunia ataukah di akhirat?"
Beliau menjawab:
"Bahkan hal itu bisa kamu peroleh di dunia ini!
Dia itu, demi Alloh,
adalah pandangan mata seorang hamba kepada anaknya atau istrinya yang melakukan ketaatan kepada Alloh.
Dan tidak ada sesuatu apapun yang bisa menyenangkan pada pandangan mata seorang mu'min, selain dari melihat orang yang dia cintai yang berada dalam ketaatan kepada Alloh!"
(Fathul Bari (8/348), Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani rohimahulloh)
Jadi,
Qurrotu A'yun, artinya penyenang atau penyejuk pandangan mata seseorang, terhadap anggota keluarganya yang melakukan ketaatan dan ibadah kepada Alloh ta'ala.
Bukan sekedar karena bagusnya fisiknya, ketampanan atau kecantikannya, bukan pula karena banyaknya harta dan tingginya kedudukannya.
Tetapi kesejukan dan kesenangan itu adalah karena melihat dan memandang mereka selalu melakukan ibadah dan ketaatan kepada Alloh ta'ala.
Yang rajin sholatnya, yang berbakti kepada suami dan juga orang tuanya, yang jujur ketika berbicara, yang rajin dan amanah ketika bekerja, dan berbagai kebaikan yang menyenangkan pandangan dan menyejukkan hati orang yang memandangnya.
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala menjadikan istri dan putra-putri kita semua orang-orang yang menyejukkan pandangan mata kita, di dunia maupun di akhirat nanti, karena ketakwaan dan kesholihan mereka.
Semoga bermanfaat.
Alfaqir,
(Suroyo Abi Fadhl)