Anies datang ke KTT G20 karena diundang panitia acara KTT G20 sebagai salah satu nara sumber.
Herannya kok ada yang nyinyiri atas kedatangan Anies ke KTT G20 ini.
Begitu takutnya nama Anies semakin populer di dalam dan luar negeri sehingga sampai perlu diberikan stigma negatif.
Dunia internasional mengakui kinerja Anies yang bukan hanya sekedar pandai bicara tapi juga pandai bekerja dan kerjanya diakui dunia terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diterima Anies, baik penghargaan dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Ini mantan pejabat yang bukan kaleng-kaleng, bukan tipe pejabat banyak bacot yang tidak bisa kerja dan bukan pejabat yang asal mangap yang tidak ada prestasinya yang kerjanya nyusahi rakyat dan kerjanya pencitraan melulu.
Pejabat yang banyak bacot dan pejabat pencitraan inilah yang HARUSNYA dinyinyiri bukan pejabat yang berprestasi yang malah dinyinyiri.
Prestasi pejabat yang bisanya menghabiskan uang rakyat hanya demi kepentingan pribadinya bukan demi kepentingan rakyat di Republik ini yang tidak bisa saingi prestasi pejabat yang BISA KERJA yang bejerja demi kepentingan warga.
Hanya karena ada yang mencalonkan Anies sebagai capres membuat banyak yang pesaing susah tidur dan berusaha jatuhkan dengan segala cara.
Ridwan Kamil yang juga diundang ke KTT G20 tidak ada yang nyinyiri (mungkin karena RK bukan capres dan namanya belum masuk dalam radar capres).
Kenapa para elite politisi begitu takut dengan Anies jika maju sebagai capres? Mungkin karena kelebihan Anies yang bisa kerja dan kerjanya untuk kebaikan warga bukan untuk kepentingan segelintir warga seperti yang telah dibuktikannya ketika jadi Gubernur di DKI Jakarta sampai pernah dapat julukan Gubernur Indonesia.
Anies bukan pemimpin yang sempurna tapi masih lebih baik dari yang lainnya.
Sekedar masukan memilih pemimpin lihat rekam jejak pemimpin tersebut yang salah satunya dari rekam jejak digital yang tersedia di dunia maya ini., jangan memilih kucing dalam karung.
(By Khoe Seng Seng)
*source: fb