[PORTAL-ISLAM.ID] Habib Rizieq Shihab kembali mengisi kegiatan dakwahnya usai bebas dari jeruji besi beberapa bulan yang lalu.
Dalam ceramahnya eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) itu menjelaskan tentang bahaya perang terminologi atau perang istilah.
Habib Rizieq menilai saat ini terjadi fenomena di mana perbuatan yang salah malah diberikan istilah yang diperhalus. Sementara, perbuatan yang baik malah diberikan cap-cap yang buruk.
Seperti yang terjadi kepada para ulama, ustadz dan habib yang melakukan pekerjaan yang mulia justru mendapatkan cap atau istilah yang jelek dari orang-orang jahat.
"Ini namanya perang terminologi, saya minta kepada anda untuk jangan memberikan istilah-istilah yang bagus buat kejahatan. Jadi kalau ada koruptor, kadang-kadang istilah 'koruptor' nggak bikin orang jera saat ditangkap, sudah pakai baju oranye justru senyum, nggak ada beban difoto sebagai koruptor," kata Habib Rizieq dalam video yang diunggah di Islamic Brotherhood TV.
"Kata koruptor nggak bikin mereka jera, cari kalimat yang bikin mereka jera umpamanya 'rampok uang rakyat', 'rampok negara', 'begal ekonomi'. Nah itu kalau dikasih istilah yang begitu nanti orang jera, orang malu," terangnya.
Menurut Habib Rizieq fungsi sebuah julukan yang jelek justru berguna membuat si pelaku jera dan untuk mengajarkan masyarakat agar menjauhi perbuatan tersebut.
"Kadang dai/ulama capek umat diajarin berkali-kali tetap saja pakai yang alus-alus, jangan! Karena mereka orang-orang jahat menjuluki ulama-ulama kita dengan julukan yang jelek-jelek ulama kita disebut teroris, ekstremis, radikalis. Istilah yang gak bagus (seperti) pemecah belah bangsa, intoleran," tambahnya.
"Seenaknya mereka memberikan gelar kepada para ulama kita yang berdakwah dengan gelar-gelar jelek, yang nggak enak didengar. Mestinya kita yang memberikan gelar kepada para penjahat dengan gelar yang jelek, supaya yang belum jahat enggak jadi jahat, yang jahat itu kapok, jera dan kembali ke jalan Allah," tegasnya.
"Kalaupun perang terminologi kita kalah akhirnya istilah mereka yang yang menyebar ke mana-mana. Istilah kita nggak dipakai, tetap saja kita harus melakukan perlawanan dalam bentuk jangan pernah menurunkan semangat juang kita dengan gelar jelek apapun," pungkas Habib Rizieq. [WE]