[PORTAL-ISLAM.ID] Partai Demokrat menyoroti sikap Partai NasDem terkait rencana membentuk 'Koalisi Perubahan'. Demokrat meminta NasDem disiplin dalam berkomunikasi.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP Partai Demokrat Andi Arief via cuitan Twitter pada Kamis (17/11/2022).
Andi Arief menyoroti pernyataan Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali soal Gibran Rakabuming berpeluang mendampingi Anies Baswedan.
"Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan. Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, Nasdem menawarkan sana-sini," ujar Andi Arief di akun twitternya, Kamis (17/11/2022).
"PKS dan Demokrat disiplin dalam koalisi. Harusnya NasDem juga demikian. Bukankah sudah diserahkan pada Anies memilih cawapres," kata Andi Arief.
Senada dengan Andi Arief, Deputi Analisa Data dan Informasi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution juga menyoroti sikap NasDem. Dia menekankan platform perubahan dan perbaikan hanya bisa dilakukan bersama Demokrat dan PKS, bukan dengan tokoh lainnya.
"Platform sebagai agen perubahan dan perbaikan yang dibawa Anies hanya mungkin jika bersama-sama Demokrat dan PKS. Jika berselancar sendiri apalagi bersekutu dengan status quo, maka misi sebagai agen perubahan dan perbaikan, menjadi tidak sinkron. Bahkan menciptakan keraguan dan kebingungan," ujarnya.
"Jika format dan komunikasi koalisi yang sudah dirancang antara NasDem, Demokrat dan PKS diganggu dengan gimmick politik murahan, dampaknya akan buruk di tingkatan akar rumput," lanjut dia.
Syahrial pun meminta NasDem berhenti mencocok-cocokkan setiap figur yang bertemu dengan Anies Baswedan. Dia mengingatkan sikap genit NasDem akan berdampak pada kepercayaan masyarakat.
"Jangan karena Anies sedang bertemu dengan Luhut Panjaitan, lantas diamplifikasi bahwa Anies-Luhut cocok dipasangkan. Atau karena Anies ketemu Gibran, lantas diorkestrasi bahwa Anies-Gibran bisa jadi alternatif. Padahal sesungguhnya pemikiran tersebut sudah lepas dari platform perubahan dan perbaikan yang disepakati. Kegenitan politik seperti ini lambat laun bisa menimbulkan distrust di kalangan masyarakat," tegasnya.
Sebelumnya Anies Baswedan bertemu Gibran Rakabuming Raka di Hotel Novotel Solo. Banyak hal yang dibahas keduanya, namun tidak dengan persoalan politik.
"Nggak (pembicaraan politik), kita ngobrol sana-sini," kata Anies dilansir detikJateng, Selasa (15/11).
Anies mengatakan pertemuannya dengan putra Presiden Jokowi itu hanya sebatas silaturahmi biasa, sekaligus sarapan bersama.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, juga membantah adanya obrolan politik dengan Anies.
"Nggak. Ngobrol aja sambil sarapan," kata Gibran.
Sebaiknya konsentrasi saja pada apa yang sudah dibicarakan di koalisi. Bulatkan saja tekad, bahwa Nasdem bergabung bersama PKS dan Demokrat memilih di jalur perubahan. Jangan setiap bertemu figur di luar PKS dan Demokrat, Nasdem menawarkan sana-sini.https://t.co/ck4zJDDlUE
— andi arief (@Andiarief__) November 17, 2022
Itu namanya bumbu bang biar ada rasa... Jgn terlalu kaku.. Kdg pernyataan abang bisa d anggap baperan sama tmn koalisi dan dilihat rakyat gak baik. Dilihat lawan jdi gak solid.
— Hendra Abud (@AbudHendra) November 17, 2022
Namanya politik Tiki Taka.. yg penting Anies terus yg diberitakan.. nanti Anies ketemu sama Andi Arif, kita buat Anies - Andi
— Ir. Joki Widodi (@bowo_1987) November 17, 2022