[PORTAL-ISLAM.ID] Budayawan Emha Ainun Najib (Cak Nun) datang ke Stadion Kanjuruhan, Jum'at (4/11/2022).
Kedatangannya untuk memberikan dukungan moral kepada warga Malang dan Aremania atas peristiwa Tragedi Kanjuruhan.
Total 135 orang meninggal akibat insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Sosok yang akrab disapa Mbah Nun itu menghampiri pintu 13 Stadion Kanjuruhan dan melaksanakan tabur bunga. Ia berdoa kepada para korban yang tewas akibat tragedi maut itu.
Di depan Aremania dan warga yang hadir dalam kesempatan itu, Mbah Nun menyampaikan beberapa nasehat dan rekomendasi untuk menuntut tragedi Kanjuruhan.
Salah satunya meminta agar Aremania mengawal proses hukum tragedi tersebut sampai ke Mahkamah International.
"Aremania ada yang sudah melaporkan kejadian ini ke Mahkamah International, Den Haag, Belanda? Kalau belum ini saya membawa teman dari Yayasan Kalimasada Nusantara. Mereka siap memandu Aremania membawa tragedi ini ke Mahkamah International," ungkapnya.
Selain itu, tokoh kelahiran Jombang itu berharap Aremania melakukan perkumpulan rutin, baik untuk kegiatan doa bersama maupun membaca salawat untuk para korban.
"Bikin perkumpulan di korwil-korwil. Berdoa bersama, salawat, dan mengaji, sampai matang," tuturnya.
Mbah Nun menyayangkan terjadinya tragedi Kanjuruhan tersebut. Sebab baginya, suporter Aremania turun ke lapangan itu hal yang biasa, sebagai bentuk ekspresi kekecewaan atas kekalahan timnya.
"Sayangnya hal itu direspons berlebihan dengan menembakkan gas air mata. Padahal, supporter kecewa lalu turun ke lapangan itu biasa. Tidak hanya Aremania, cara supporter sepak bola di Inggris pun justru lebih parah dari ini," tegasnya.
Terakhir, sebagai bentuk simpati kepada para korban, Mbah Nun berharap Aremania mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebanyak 135 bendera di area Stadion Kanjuruhan.
"Apalagi jika Pemerintah Daerah setempat mendukung dengan cara mengibarkan bendera merah putih setengah tiang se-Malang Raya. Itu lebih baik," pungkasnya.
[Kompas]