Bualan Joko Kendil
Sepanjang zaman, selalu saja ada orang yang mudah percaya dengan kisah-kisah kesaktian dan ajaib, kalau itu terjadi pada orang shalih yang iltizam dengan syari'ah bisa jadi itu karamah, tapi kalau orang yang tak jelas amaliyah dan keyakinannya, kok masih bisa dielu-elukan akan "kesaktiannya"?
Imam Syafi'i berpesan, "Jika kalian melihat seseorang berjalan di atas air dan terbang di atas udara, maka janganlah terpedaya olehnya, hingga kalian menimbang perkaranya di atas Al-Qur’an dan As-Sunnah." (Tafsir al-Quranul Azhim, juz 1).
Al-Hafizh Ibn Hajar memberikan panduan, "Jika orang tersebut berpegang teguh dengan perintah-perintah syari’at dan menjauhi larangan-larangan syari’at maka keajaiban tersebut merupakan tanda kewaliannya, dan barang siapa yang tidak demikian maka keajaiban tersebut bukanlah tanda kewalian.” (Fathul Bari, juz 7)
--Ust. Ispiraini bin Hamdan--