Apa yang membuat kemenangan Saudi sedemikian mengejutkan?
Pertama, sejak kandas sama Brasil di Copa America pada 2019 lalu, Argentina belum sekalipun terkalahkan. Sebanyak 36 pertandingan mereka jalani tanpa kalah melawan tim-tim yang jauh lebih tinggi peringkatnya dibandingkan Saudi. Dalam jangka waktu itu, Argentina menahan Jerman, dua kali mengalahkan Brasil, serta mengalahkan Italia.
Dari segi pemain, Argentina punya sedikitnya 23 pemain di klub-klub kasta atas Eropa. Diantaranya ada Lionel Messi (PSG) yang masih mematikan, serta tukang gedor kelas atas seperti Angel Correa (Atletico Madrid), Paulo Dybala (AS Roma), dan Lautaro Martinez (Inter Milan). Sementara di skuat Saudi, seluruhnya bermain di klub lokal, kebanyakan dari Al Hilal. Saleh al-Shehri dan Nasser al-Dawsari, dua pencetak gol pada pertandingan melawan Argentina adalah pemain klub tersebut.
Secara peringkat FIFA, Saudi pada posisi 51 jauh di bawah Argentina yang bertengger di posisi 3. Lembaga sigi ternama Nielsen Gracenote menghitung, peluang Saudi mengalahkan Argentina semalam hanya 8,7 persen saja. Secara statistika, ini adalah yang paling rendah ketimbang hasil pertandingan mengejutkan lainnya sepanjang sejarah Piala Dunia.
Perbandingannya, saat AS mengalahkan Inggris pada 1950, kansnya 9,5 persen. Kemudian Aljazair mengalahkan Jerman pada 1982 dengan kans 13,2 persen. Sementara saat Senegal menumbangkan Prancis pada 2002, kansnya 17,3 persen.
Namun di luar statistik tersebut, yang tak kalah penting adalah bahwa pertandingan Saudi melawan Argentina menghidupkan kembali Piala Dunia sebagai ajang bersiroboknya gaya permainan dan budaya-budaya yang berbeda dengan hasil tak melulu bisa dihitung di atas kertas.
Bagaimanapun perjalanan Saudi selanjutnya pada Piala Dunia kali ini, mereka sudah mencatat sejarah yang bakal dikenang hingga bertahun mendatang.
Tahniah untuk Saudi.
(Fitriyan Zamzami)