[PORTAL-ISLAM.ID] Untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemilu Malaysia tidak menghasilkan simple majority (mayoritas sederhana), dimana tak ada satupun koalisi yang berhasil meraih kursi minimal 112 untuk bisa membentuk pemerintahan baru.
Pemilu Malaysia digelar pada Sabtu, 19 November 2022, memperebutkan 222 kursi Parlemen.
Syarat untuk membentuk pemerintahan baru adalah 50%+1 jumlah kursi parlemen, atau 112 kursi. Sebagaimana diketahui Malaysia menganut Sistem Parlementer (beda dengan Indonesia sistem Presidensil).
Peta Perolehan Kursi
Koalisi Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar Ibrahim meraih 82 kursi.
Disusul koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin mantan PM Muhyiddin Yassin meraih 73 kursi.
Kemudian koalisi Barisan Nasional (BN) meraih 30 kursi.
Barisan Nasional (BN) adalah partai berkuasa (petahana), yang secara mengejutkan mengalami kekalahan telak hanya meraih 30 kursi.
Walau demikian, BN menjadi kunci bagi pembentukan Pemerintahan baru.
Jika Pakatan Harapan (PH) yang dipimpin Anwar Ibrahim berhasil mengajak dan bersepakat dengan BN untuk membentuk aliansi maka sudah mencukupi 112 kursi (82+30) sebagai syarat minimal untuk membentuk pemerintahan baru.
Jika itu terjadi maka sejarah akan tercatat, dimana Anwar Ibrahim akhirnya menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Anwar Ibrahim Temui Pimpinan Barisan Nasional
Pemimpin Pakatan Harapan, Anwar Ibrahim dkk melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi Barisan Nasional, termasuk mantan Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob (lihat foto di atas).
Mereka bertemu di Hotel Seri Pacific pada Senin (21/11/2022) pagi.
Diberitakan The Star, dalam pertemuan itu Pakatan Harapan diwakili oleh Anwar Ibrahim bersama Presiden Amanah Mohamad Sabu dan Sekretaris Jenderal PKR Saifuddin Nasution.
Sementara Barisan Nasional diwakili oleh Ismail Sabri, Wakil Presiden UMNO Mohamed Khaled Nordin, Sekretaris Jenderal BN Ahmad Maslan, dan anggota Dewan Tertinggi Shamsul Annuar Nasarah.
Belum diketahui apakah dua koalisi terbesar di Malaysia ini akan beraliansi. Namun sebelumnya, Barisan Nasional juga ditengarai tengah menjajaki pendekatan dengan Perikatan Nasional yang digawangi oleh mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Maaf buat teman-teman tunggu lama. Saya harap semua dapat bersabar dan doakan yang terbaik buat negara. pic.twitter.com/J1UhCNh15C
— Anwar Ibrahim (@anwaribrahim) November 20, 2022