Pagi ini hingga siang atau petang nanti, Anies Baswedan akan berada di Solo. Beliau hadir pada acara puncak Haul Solo: Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi.
Haul Solo adalah Haul terbesar di Indonesia, setiap tahun dihadir oleh jutaan ummat Islam dari seluruh penjuru Indonesia dan berbagai Negara.
Walikota Solo saat ini adalah Gibran Rakabuming Raka, adalah anak Presiden Jokowi. Pada keterangan foto ini, yang diunggah Pak Anies di Instagram-nya, ia berangkat bersama Gibran menuju acara Haul.
Sebelumnya kedua tokoh ini menyempatkan diri sarapan bareng. Walau di tempat acara nantinya juga pasti akan ada acara makan bersama.
Anies Baswedan terus 'cool' menghadapi serangan dari berbagai penjuru. Serangan dari ex pendukung Ahok, yang terus sakit hati atas kekalahan tuannya pada Pilgub DKI yang lalu.
Serangan dari para Islamophobia, yang sekarang mengelompokkan Anies sebagai bagian dari kaum Islamis. Padahal kaum Islamis sendiri, sampai saat ini masih ragu akan keberpihakan Anies terhadap Islam.
Jadi sebenarnya mereka yang mengasosiasi diri sebagai kelompok Islam, hanya terus berpikir akan kemenangan diri mereka saja. Berharap agar calon Presiden yang didukungnya nanti nurut dan mau diatur oleh mereka saja.
Begitu juga para kelompok anti Islam, karena terlanjur menganggap Anies dekat dengan Islam, sehingga apapun itu mereka tetap akan menolak Anies dan mencari segala hal kesalahan dan keburukan Anies.
Jadi kehadiran para anti Islam dan kelompok Islam kanan jauh inilah yang sebenarnya selama ini menggerus kebhinekaan kita.
Islamis garis keras dan kelompok anti Islam inilah yang terus membuat polarisasi di tengah Bangsa, sehingga pertikaian sesama kita tak kunjung usai.
Anies Baswedan sejatinya hadir untuk mengurai benang kusut antara keduanya. Ia bukan Islamis, bukan pula Islamophobia.
Anies adalah seorang muslim yang taat dengan agamanya, tapi sangat toleran dan juga sayang kepada pemeluk agama lain.
Anies keturunan Jawa - Arab, yang melekat padanya kesantunan dan keberanian sekaligus.
Santunnya Anies penuh isi, menggenggam prinsip yang digali dari kecerdasan dan pengetahuan. Beraninya Anies tidak membabi-buta. Tidak menyerang, apalagi dengan umpatan-umpatan comberan khas orang yang tidak beradab.
Tapi beraninya Anies adalah ketegasan dan keteguhan menggenggam kebenaran. Kebenaran yang kita sepakati bersama sebagai Bangsa. Bukan kebenaran sesuai dengan keinginan kelompok-kelompok tertentu!
(Abrar Rusdi Rifai)