Biar kita semua lebih pintar
Kalian itu nyadar nggak sih, tiap hari akun medsos Tere Liye ini memposting tulisan agar kita semua lebih pintar. Literasi politik, ekonomi, dll.
Biar kita tidak dibohongi gitu loh. Apalagi dibohongi oleh orang2 yg tertawa menikmati semuanya di atas sana.
Contoh tulisan satu ini. Coba kamu lihat screenshot data Upah Minimum Provinsi tahun 2022. Ini daftar provinsi dgn UMP paling rendah.
LIHAT! Di Indonesia itu ada buanyak provinsi yg UMP-nya masih satu koma sekian juta sebulan. Aduh, kamu mau bicara jadi negara maju? Kaya? Meroket? Dengan fakta, 77 tahun Indonesia merdeka, 77 tahun loh, masih ada rakyat yg UMP-nya hanya satu koma sekian juta.
Paham tidak sih?
Dan kita terpesona sekali dengan argumen: kan kalau UMP naik, nanti pabrik2 pindah loh. Kan kalau UMP tinggi, nanti daya saing kita turun. Astaga!
Lantas siapa yg menikmati kenaikan harga komoditas? Minyak goreng naik nyaris 2x, batubara, BBM, nikel, emas, dll dsbgnya? Siapa?
Lantas siapa yang menikmati kenaikan barang2, beras, daging, gula, gandum, dll, dsbgnya? SIAPA?
Lantas kapan negeri ini akan masuk kategori negara penghasilan tinggi jika buruh dilarang dapat upah tinggi? Astaga!
Ayolah, Kawan, berhenti sejenak belain kelompokmu, belain Jokowi, Anies, dll. Berhenti sejenak. Yuk mari kita belain diri sendiri, rakyat, kita semua.
Di Autsralia, upah minimum Rp 220.000 per jam! Jika kerja sehari 8 jam, gaji Rp 1,6 juta. Orang Australia cukup kerja 1 hari, gajinya nyaris sebanding UMP di Indonesia sebulan.
Di Singapura? Well, dengan pendapatan per kapita 1 milyar, negeri ini sudah lama tidak pakai UMP. No minimum wage, terserah perusahaan saja. Saking majunya negara mereka.
Tapi lucunya, kalian tahu, di Indonesia ada 300.000 lebih rekening dengan saldo 2 milyar. Paham tidak sih? Ada 1% elit Indonesia yang kaya raya. Bahkan komisaris BUMN bisa digaji 2-3 milyar sebulan.
Jadi siapa sebenarnya yg menikmati 77 tahun kemerdekaan ini?
Kita ini dibuat bego selama 77 tahun. Tidak pernah kompak. Selalu sibuk belain orang2 itu. Sementara orang2 itu tertawa lebar, berjabat tangan, gantian berkuasa sambil tertawa, 'Jangan cari mantu tukang bakso!'
(By Tere Liye)
*source: fb
