[PORTAL-ISLAM.ID] Mantan kader PSI, Husin Alwi Shihab menduga, laporan terhadap Ade Armando yang dilakukan oleh suporter Arema FC atau Aremania ditunggangi oleh kelompok pendukung HTI dan FPI -ormas islam yang telah dibubarkan oleh pemerintah.
"Hati-hati @AremaniaFC ditunggangi kelompok pendukung HTI & FPI yang ingin ambil manfaat dari tragedi Kanjuruhan, @polrestamakota," tulis Husin Alwi Shihab memalalui akun Twitter-nya, @HusinShihab, dikutip Kamis 13 Oktober 2022.
Husin Shihab mengatakan, dia menduga jika laporan itu karena kebencian kelompok tertentu terhadap Ade Armando.
Sebab dia menilai, Ade Armando tidak membenci suporter Arema FC.
"Saya duga ini bukan murni penegakan hukum tapi atas dasar kebencian terhadap bang Ade. Bang Ade tidak benci Aremania!" katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kelompok pendukung FPI dan HTI perlu diwaspadai meskipun dua organisasi itu sudah dibubarkan oleh pemerintah.
"Kelompok pendukung HTI & FPI ini memang sangat berbahaya. Walau ormas itu sudah dibubarkan tapi pengikut dan simpatisannya masih eksis," katanya.
Sebelumnya, Ade Armando dilaporkan ke Polresta Malang Kota oleh salah satu koordinator Aremania soal unggahan video terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Tim pengacara koordinator Aremania, Azam Khan mengatakan bahwa pelaporan tersebut dikarenakan komentar AA soal tragedi Kanjuruhan telah menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan kepada Aremania, atau suporter Arema FC.
"AA menyinggung perasaan dan membuat kegaduhan, karena dia menyebut Aremania maka klien kami yang merupakan salah satu koordinator Aremania melaporkan hal itu. Ini menyangkut ITE," kata Azam.
Azam menjelaskan, dalam unggahan video tersebut, Ade Armando telah menyebut Aremania berperilaku seperti preman dan bersikap jagoan pada saat terjadi tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang tersebut.
Selain itu, Ade Armando dalam video tersebut juga tidak mengucapkan rasa duka atau memberikan empati kepada para Aremania.
Ade Armando yang juga dosen Universitas Indonesia (UI) ini juga dinilai memojokkan Aremania dalam sebuah video yang diunggah beberapa waktu setelah tragedi Kanjuruhan.
"Dia main langsung tembak saja, seolah-olah mendiskreditkan Aremania. Dalam hal ini, Aremania disebut sebagai preman, sok jagoan dan sebagainya," ujarnya.
Ia mengharapkan, dengan adanya laporan kepada pihak kepolisian tersebut, ia berharap proses hukum bisa berjalan netral dan objektif.
Laporan tersebut diharapkan bisa memberikan rasa keadilan bagi Aremania.
"Jadi apapun alasannya proses hukum terus dijalankan. Tidak bisa tidak. Soal nanti klarifikasi, kita kembali pada klien kita," ujarnya.
Sementara itu Kasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan bahwa pihak kepolisian telah menerima laporan dari tim pengacara salah satu koordinator Aremania tersebut.
"Laporan sudah diterima. Masih harus kita dalami dan penyelidikan lebih lanjut," katanya. [FIN]