[PORTAL-ISLAM.ID] Beredar kabar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak tegas tawaran dua kursi menteri. PKS memilih konsisten sebagai partai oposisi dan istikamah mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Gonjang-ganjing soal tawaran dua kursi itu bermula saat rapat Tim Kecil di rumah Anies Baswedan, Selasa (25/10). Tim Kecil itu terdiri atas elite tiga partai yang sepakat mengusung Anies, yakni PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat.
Komunikasi intens terjalin dalam rapat itu. Tim Kecil sudah kumpul-kumpul di kediaman Anies buat mengulas bakal cawapres. Tiga partai bakal koalisi lengkap hadir di kediaman mantan Gubernur DKI Jakarta.
PKS diwakili Muhammad Sohibul Iman, Muhammad Kholid, dan Pipin Sopian; Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto mewakili Partai Nasdem; serta Demokrat diwakili oleh AHY, Benny K. Harman, dan Iftitah.
Saat rapat kian hangat, seorang peserta rapat nyeletuk. Syahdan, ujar politisi yang enggan disebut namanya, menyatakan bahwa PKS mendapat tawaran bergabung ke dalam kabinet Presiden Jokowi. Dua kursi telah disiapkan.
Para petinggi PKS tentu saja menolak tegas tawaran itu. Sejak awal, usai jagoan PKS kalah dalam Pilpres 2019, PKS memilih membangun bangsa tanpa harus ada di dalam kabinet. Dan, hingga saat ini PKS konsisten dengan pilihan itu.
Peserta rapat yang lain tercengang. Namun, mereka mengamini bahwa tawaran itu adalah cara untuk menggembosi koalisi yang tengah dirancang bersama oleh PKS, NasDem, dan Demokrat.
Gonjang-ganjing tawaran dua kursi menteri itu sontak menyedot minat simpatisan PKS. Termasuk warganet yang selama ini setia berseberangan dengan pemerintah. Netizen yakin PKS tidak akan tergiur sedikit pun.
Niko Akmal Tanjung, misalnya. Ia tegas-tegas menyatakan di Twitter, Kamis (27/10). “PKS adalah oposisi terhormat. Bukan kayak yang lainnya,” cuitnya.
Hal serupa dikicaukan oleh Anasroellah. “PKSbukanlah partai kaleng-kaleng yang mudah disogok demi keluar dari prinsip mereka,” tulis Anas di Twitter, Kamis (27/10).
Ketika isu kian gencar, Said Didu malah memberikan tambahan informasi. Dan, kabar lain juga bahwa salah satu pengusaha batubara sudah ditugaskan untuk memberikan dana besar agar menarik dukungan. (jerami)