[PORTAL-ISLAM.ID] Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TIGPF) menemukan fakta pintu Stadion Kanjuruhan Malang terkunci saat pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya selesai.
Hal tersebut diungkapkan setelah anggota TIGPF Letjen TNI (Purn) Doni Monardo melakukan peninjauan lapangan di lokasi.
Sesuai temuannya saat melihat kondisi stadion dan memintai keterangan beberapa orang, Doni Monardo menyebut, pintu 12 dan 13 memang terkunci.
Tetapi dirinya masih belum memastikan kembali, pasalnya masih akan mengumpulkan data-data pendukung lainnya.
"Akan segera mengundang pihak yang berada dan bertanggungjawab untuk mengamankan pintu-pintu tersebut. Kami hanya melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pintu yang ada tapi hari ini," terangnya.
Ke depan, mantan Kepala BNPB ini mengaku bakal memanggil sejumlah orang yang bertanggungjawab, termasuk panitia pelaksana pertandingan, penjaga pintu, hingga aparat kepolisian dan TNI.
"Masih belum banyak bisa dibantu oleh petugas yang bertugas di hari kejadian. Jadi kayaknya masih perlu waktu untuk mengumpulkan semua anggota panitia yang terlibat dalam pengamanan pintu," ungkapnya.
"Karena soal itu menjadi poin paling krusial, mana pintu yang dibuka, mana yang tertutup. Apa sebab terbuka tertutup, karena dari penjelasan Kadispora, SOP-nya 15 menit sebelum laga berakhir seluruh pintu itu harus dibuka, tapi faktanya ada sejumlah pintu yang tertutup," tambahnya.
Di sisi lain Kadispora Kabupaten Malang Nazaruddin Hasan mengatakan, bukti rekaman kamera CCTV itu sat ini tengah dibawa pihak kepolisian.
Tapi ia memastikan kondisi kamera CCTV sejumlah 32 unit, berfungsi saat peristiwa terjadi.
"Insya Allah berfungsi karena kita punya 32 titik di Stadion Kanjuruhan, CCTV di stadion ini masih dalam barang bukti untuk penyidikan nanti kita tunggu hasilnya dari Polres gimana, kalau itu nanti sudah ke Dispora bisa kita amankan. Sementara ini untuk barang bukti," pungkasnya. [democrazy]