Setelah Habibana dan para ulama memberikan sinyal dukungan ke Anies, sekarang narasinya Habibana dan ulama bergabung dengan pendukung penista agama, astaghfirullah...
Narasi politik yang bakalan kita hadapi nanti di tahun-tahun Pilpres bukan hanya menyerang kepada Capres yang diusung, tapi juga kepada para pendukungnya termasuk para ulama-ulama yang hanif.
Anies dan para ulama-ulama di Jakarta itu adalah satu lokomotif yang sudah bergerak sejak Pilgub DKI Jakarta, loyalitas Anies kepada kelompok islamis ini tidak diragukan lagi, saya hanya menarasikan fakta2 yang ada di Jakarta yang tidak terekam kamera.
Kalau Anies selesai menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta kemudian mencalonkan diri sebagai Capres, apa yang saya tahu yang tidak terekam kamera bahwa kelompok islamis yang selama ini mendukung Anies akan tetap dalam lokomotif yang sama, terbukti pada kegiatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam Anies bersama para Habaib dan para ulama diantaranya Buya Yahya dalam satu majelis, juga ada pernyataan kebanggaan Habibana memperjuangkan Anies.
Para Habaib dan para ulama ini bukanlah gerbong baru dalam lokomotif Anies Baswedan, tapi menjadi penggerak sejak awal di DKI Jakarta, kalau kemudian ada gerbong lawan politik yang kemudian bergabung dengan lokomotif Anies, silahkan saja selama gerbong baru mengikuti arah tujuan lokomotif yang sudah bergerak selama ini bersama para ulama.
Jadi bukan para ulama yang bergabung dengan pendukung penista agama, tapi pendukung penista agama yang bergabung dengan lokomotif para ulama.
(Oleh: Kang Irvan Noviandana)