Pagi itu, semua orang berkumpul di alun-alun Sevilla (Andalusia). Banyak yang bertanya ada apa? apakah akan ada eksekusi massal atau pengumuman penting dari Khalifah.
Setelah semua berkumpul, ternyata tumpukan buku yang sudah "menggunung" terlihat memenuhi alun-alun. Bukan eksekusi narapidana, tetapi eksekusi buku-buku karya Imam Ibnu Hazem.
Ibnu Marzuq menghitung jumlah karya Imam Ibnu Hazem mencapai sekitar 80 ribu lembar, atau sekitar 164 judul buku, dan 76 judul diantaranya terakhir kali terlihat di muka bumi yaitu di dalam tumpukan buku di alun-alun Sevilla, sebelum tumpukan itu dibakar.
Ketika bukunya dibakar dan sang Imam dikucilkan, beliau hanya berkata, "Silahkan bakar semua buku yang ku tulis, silahkan larang orang-orang membacanya, tapi kalian tidak akan bisa menghilangkannya dari dalam hatiku, karena semua isi buku itu tersimpan dalam hati, dia akan ikut kemanapun aku melangkah".
Memperingati 1000 tahun Imam Ibnu Hazem, pada tahun 1986, Los Correos Spanyol menerbitkan perangko gambar Imam Ibnu Hazem (gambar di atas).
Kisah itu mengingatkan kita pada kebijakan pemerintah Arab Saudi beberapa tahun lalu yang melarang buku-buku (Alm) Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi di sekolah-sekolah, kampus-kampus, atau perpustakaan-perpustakaan di Arab Saudi.
Tetapi, jutaan eksemplar sudah beredar di seluruh dunia, jutaan orang sudah membaca karyanya dan jutaan orang sudah menjadi muridnya.
Tahun 2017, Muslim World League yang berpusat di Mekkah dan juga dimana Majma' Fiqh Islamy bernaung, telah memutuskan untuk "memecat" Sheikh Yusuf Al-Qaradhawi dari keanggotaan Majma' Fiqh Islamy, karena beliau termasuk dalam "Daftar Teroris" yang dikeluarkan oleh Poros Saudi yang saat itu sedang "cekcok" dengan Qatar, dimana Sheikh berdomisili.
Kelihatannya Emirate (UEA) dan Saudi lupa kalau Sheikh Qaradhawi pernah memenangkan King Faisal Award dari Arab Saudi dan Award lainnya dari Emirate sebagai Tokoh Islam, kedua award itu berbentuk uang dalam jumlah yang besar sekali!
Kalau memang Saudi dan Emirate tetap insist untuk memasukkan Sheikh Qaradhawi dalam list teroris, maka mereka berdua termasuk dalam list "Negara Donatur Teroris"!
Walhamdulillahi Rabbil 'Alamin.
(Saief Alemdar)