By Widi Astuti (Mualaf Center Kab Semarang)
Tadi malam itu saya lumayan jengkel. Ada seseakun yang komen das des das des menyebutkan bahwa mualaf yang syahadat itu sebenernya Islam sejak kecil. Dan menyuruh saya menulis yang bener. Karena dia adalah saudara sepupunya. Tapi sudah lama tak berjumpa.
Saya melongo dibuatnya. Kemudian saya japri lewat inbox untuk mengobrol lebih privacy. Dan saya kirimkan foto KTP mualaf tersebut. Tertera jelas di kolom agamanya bahwa dia Kristen. Sebuah bukti otentik yang tidak bisa disangkal dengan argumentasi apapun. Setelah saya kirimi foto KTP mualaf tersebut barulah dia tidak protes lagi. Dan memohon maaf.
Sebuah pelajaran berharga bahwa klarifikasi ataupun protes sebaiknya lewat inbox dulu. Agar tidak menjadi fitnah di hadapan orang banyak.
Bisa jadi gara-gara komen dia ada yang berfikir bahwa prosesi syahadat tersebut bohongan. Dan bisa jadi kami dituduh tukang ngibul alias cuma pencitraan. Ngeri sekali bukan?
Perlu diketahui oleh semuanya. Bahwa sebelum prosesi syahadat mualaf dilaksanakan, pastilah kami sudah menyelidiki terlebih dahulu. Pastilah kami kroscek KTPnya. Karena banyak kasus mualaf gadungan. Pura-pura syahadat untuk mengemis simpati dan materi.
Jadi kami tegaskan sekali lagi. Bahwa para mualaf yang bersyahadat lewat Mualaf Center Kab Semarang itu riil. Mereka benar-benar dulunya non muslim.
(fb 29/10/2022)