[PORTAL-ISLAM.ID] Pengamat politik Adi Prayitno menilai PKS tidak dapat apa-apa atau tidak dapat cottail effect jika duet Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) deal (disepakati).
Adi juga menilai pemilih Anies yang awalnya di PKS kini hijrah ke NasDem karena partai ini yang lebih dulu deklarasi Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Jika posisi cawapres deal dengan Agus Harimurti Yudhyono (AHY), maka PKS bisa dikatakan tidak dapat efek apa-apa atau tidak mendapat cottail effect sama sekali.
“Setelah Anies dideklarasikan NasDem, pemilih Anies yang selama ini ke PKS mulai hijrah ke NasDem. Jika wapres Anies adalah AHY, Demokrat yang dapat cottail effect,” katanya, Sabtu (29/10/2022).
“Sekali lagi, PKS tak dapat apapun. Ini yang sepertinya membuat PKS belum sepakat deklarasi 10 November,” ujarnya lagi.
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) ini juga menilai PKS belum sepakat tanggal deklarasi 10 November 2022 karena belum sepakat atau belum clear-nya posisi cawapres pendamping Anies Baswedan.
“Bukan soal hal normatif seperti platform dan sejenisnya itu. PKS sepertinya mulai sadar bahwa sulit mendapat insentif elektoral jika tak bisa bargaining soal posisi cawapres,” katanya lagi.
PKS sedang berpikir keras bagaimana dapat berkah elektoral di 2024 setelah pemilih Anies berpaling dari PKS.
Tak heran kalau PKS ngotot Ahmad Heryawan (Aher) sebagai cawapres agar PKS dapat efek ekor jas. Dan pemilih PKS tak bedol desa terpincut partai pengusung Anies Baswedan.
Oleh sebab itu, Adi menilai PKS perlahan mulai sadar bahwa politik bukan sekadar modal ikhlas, namun soal untung rugi.
PKS dinilai cukup sadar suara pendukung Anies yang selama ini mereka dapat berpindah.
“Dulu mungkin PKS yakin siapapun yang deklarasikan Anies maju, automaticly pemilih Anies ke PKS. Nyatanya salah fatal. Malah pemilih PKS perlahan berkurang,” ucapnya.
Adi juga menilai kemungkinan PKS mulai sadar bahwa selama ini dianggap partai yang mudah dikondisikan setia usung Anies meski Anies dipinang partai lain.
PKS terlihat tak ngotot apapun dan selalu berharap limpahan pemilih Anies ke PKS, tapi faktanya bicara lain saat ini. (pojoksatu)