Menurutnya, di momen-momen terakhir itu, meskipun jasad Asy-Syaikh sedang terbujur tak berdaya, tapi wajahnya penuh cahaya, seperti mentari terbit di Timur.
Khalid Misy'al berkata:
"Aku telah berjumpa (Asy-Syaikh) di penghujung hidupnya."
"Selamat untukmu wahai Abu Muhammad (panggilan akrab Imam Al-Qaradhawi), atas perjumpaan dengan Allah."
"Kami akan berjumpa denganmu, insya Allah, di sisi Allah."
"Adapun (tentang masalah) Palestina, beliau berprasangka baik atasnya."
"Palestina yang engkau menangis karenanya, hampir tiba (perjuangannya) di ujungnya."
"Di Palestina, di lapangan-lapangan diadakan Sholat Ghoib untuk mendoakan ruh-mu yang suci."
"Inilah Palestina, kita akan jumpai di menara-menaranya, di lapangan-lapangannya, disebut nama Syaikh Al-Qaradhawi yang telah wafat bersama Al-Haq."
"Semoga Allah membalasimu dengan kebaikan, wahai Abu Muhammad, sebagaimana dibalasi seorang 'alim, imam, atas masyarakat dan ummatnya, karena sumbangan ilmu, kedudukannya sebagai ulama, dan karena (banyaknya) murid-murid."
"Semoga Allah memberkahi kuburmu..."
(selesai).
Amiin ya Rabbal 'Alamiin.
