[PORTAL-ISLAM.ID] Konsorsium 303, keamanan untuk situs judi online di Indonesia ternyata bukan sekedar rumor.
Sebelumnya dalam rapat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Komisi III DPR, keberadaan soal Konsorsium 303 sempat dipertanyakan.
Pasalnya sejumlah Anggota Komisi III mendapatkan diagram Konsorsium 303 yang struktur kepengurusannya terdapat nama Ferdy Sambo dan sejumlah nama pejabat Polri lainnya.
Aiman Witjaksono, presenter KOMPAS TV, melakukan wawancara dengan pengusaha judi online yang menjadi anggota Konsorsium 303.
Dalam tayangan program AIMAN, Senin 3 Oktober 2022, bekas anggota Konsorsium 303 disamarkan namanya menjadi Ali.
Ali bercerita setiap judi online yang beroperasi di Indonesia wajib menyetorkan uang keamanan kepada Konsorsium 303.
Untuk situs judi online yang kecil, angka yang dipatok untuk keamanan oleh Konsorsium 303 minimal Rp20 juta.
Tapi untuk situs judi online yang besar, setorannya bisa mencapai puluhan miliar rupiah ke Konsorsium 303.
“Rutin setiap bulan,” ucap Ali.
Jika situs judi online tersebut tidak membayar tiap bulannya, ancamannya tutup hingga ditangkap oleh polisi.
Polisi yang menangkap, dijelaskan Ali bukan bagian dari Konsorsium 303, tapi tentu datanya dari Konsorsium 303.
Ali bercerita mempunyai judi online yang dioperasikan di Surabaya dan Jakarta.
Untuk server judi online yang dikelolanya, Ali memiliki server di luar negeri yakni Myamar, Filipina, Kamboja, dan Vietnam.
Kepada Aiman, Ali mengatakan satu hari ada ribuan orang yang melakukan judi online di situsnya.
Dalam pengakuan Ali, dirinya pernah ditangkap karena tidak setor 4 bulan kepada Konsorsium 303. Namun dasar penangkapannya ketika itu, bukan lantaran judi online.
“Karena saya nggak setor (ke Konsorsium 303),” kata Ali.
Ali tolak membayar uang keamanan ke Konsorsium karena berpikir tidak akan lama di Indonesia.
“Ya, mau keluar negeri untuk menjalankan bisnis judi online seperti ini, lebih aman, 100 persen lebih aman,” ucap Ali.
“Tidak ada yang mengganggu gugat (seperti Konsorsium) karena di luar resmi.”
Ia pun mencontohkan soal usaha judi online di Myanmar yang rermi tanpa pungutan seperti di Indonesia.
Di Myanmar, Ali mengaku bekerja sama dengan perusahaan gaming atau perusahaan yang dibantu pemerintah Myanmar.
Meski demikian, Ali membeberkan judi online yang dilakukan di luar negeri, transfernya tetap dilakukan ke bank lokal yang ada di Indonesia.
Sumber: KompasTV