[PORTAL-ISLAM.ID] Profesor Firman Noor, peneliti senior di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) punya segudang alasan menjagokan Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal itu diutarakannya di channel Youtube Indonesia Leaders Talk (ILT) yang digagas Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera belum lama ini.
Firman membagi sembilan faktor kecakapan Anies Baswedan.
Pertama bekas Gubernur DKI Jakarta itu dianggapnya sebagai figur yang berpikir terbuka.
“Sosok yang membangun kolaborasi positif, global mindsetnya juga baik, tidak tampak pro oligarki secara nyata,” tuit Firman di akun Twitter pribadinya @_FirmanNoor, Sabtu, 22 Oktober 2022.
Faktor kedua kecakapan Anies menurut Firman adalah inisiator Indonesia Mengajar itu mempunyai kecapakapan di atas rata-rata. “Terutama dalam bagaimana dia mensikapi perbedaan yang ada di masyarakat.”
Faktor ketiga, Anies menurut Firman tidak perlu repot membuktikan kiprahnya. Selama lima tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia memperlihatkan cukup banyak terobosan-terobosan yang signifikan. “Dirasakan masyarakat.”
Anies menurut Firman selalu mengikuti apa yang terjadi di masyarakat. Faktor keempat kecakapan pria kelahiran Kuningan adalah sejalan dengan kondisi masyarakat yang punya pendapat akan kondisi top down pemerintahan.
“Dengan background pendidikan tingginya, dihadirkan konsep kolaborasi, saling dukung, kerja sama dengan agenda yang tidak melangitjuga tidak sekelas kutu yang nyaris tak tampak.”
Faktor kelima, agenda-agenda yang dilakukan Anies adalah agenda yang disetujui dan relevan dengan karakter masyakarat, karena programnya bukan mercusuar atau sekadar membangun fisik, juga kea rah pengembangan rasa bersama (kolaborasi).
Faktor keenam, waktunya tepat bagi Anies untuk muncul saat ini. “Orang yang tepat dalam w aktu yang tepat’ dalam hal terobosan leadership terutama political development dalam bidang demokrasi yang turun saat ini, karena di kondisi 50an, demokrasi pada kondisi advanced, yang terus menurun dan sempat naik di 98an lalu turun tajam sekarang.
Faktor ketujuh, nilai-nilai Islam tradisional dari Anies perlu diangkat untuk meminimalisir suara-suara negatif yang mempertanyakan sisi ini. Karena ia dianggap Islam moderen sehingga citranya kurang Islam trdisional bagi sebagian kalangan.
Faktor kedelapan, Anies perlu dukungan dari wakil presiden.
“Pasangannya mesti bisa mendongkrak suara sehingga pencalonannya menjadi maksimal.”
Faktor kesembilan, satu-satunya kelemahan Anies adalah regime position (posisi penguasa).
“Akan lebih struggling baginya, jika regime saat ini punya preferensi dan pengerahan aparat dalam menentukan positionnya, sementara regime position tidak bersama Anies, minimal benar-benar netral.” (Sumber: kba)