Perhatikan foto ini. Sudah?
Jadi begini, ada yang menemukan botol-botol ini di stadion Kanjuruhan. Wah, saat ditemukan heboh dong! Saking hebohnya, bahkan belum jelas apa isi botol ini, mereka sudah menyalak buas, "bahwa botol-botol ini adalah minuman keras!"
Suporter Arema dituduh mabuk-mabukan.
Dan fantastico, saat kabar itu keluar, 'pasukan' siap dong menyambarnya. Komen-komen keluar kemana-mana.
Komdis PSSI pun gagah berani langsung menyimpulkan, berita-berita keluar (dgn gambar ilustrasi tdk nyambung). Seolah dramatis sekali, 40 botol lebih ditemukan, Arema mabuk2an.
Netizen langsung menghakimi, "Sudah biasa memang suporter bola itu mabuk2an sebelum nonton".
Bayangkan, dia bahkan tdk pernah ke stadion, tdk pernah tahu apapun, langsung komen kemana-mana.
Padahal duduk perkaranya adalah: botol-botol di gambar ini apa sih?
Tidak butuh waktu lama, pemilik botol muncul. Itu hanyalah botol berisi obat penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak yang ramai beberapa bulan lalu.
Jadi gimana dong?
Yang sudah nuduh kemana-mana, yg sudah senaaang banget dapat amunisi membela diri, nyungsep jadinya.
Tega loh nuduh orang lain mabuk-manukan, jadi penyebab rusuh, lantas mati 130-an. Padahal ternyata isi botol adalah obat hewan ternak yg kebetulan diletakkan di stadion tsb, karena kantor pemilik itu botol memang ada di stadion tsb.
Begitulah. Selain suka menyalahkan wong cilik, di negeri ini, ada loh orang-orang yg kebal sekali bisa menuduh apapun, bicara apapun, orang-orang ini tdk akan masuk penjara. Tapi jika orang lain yg begitu, hanya salah omong bilang 'bodoh' saja, langsung deh panjang, bisa-bisa masuk penjara.
Jadi Ketua Komdis PSSI gimana ini? Minta maaf atau nggak? Ternyata ini bukan botol miras loh.
(By Tere Liye)