Di zaman modern ini pihak yang menyerang duluan biasanya akan kalah.
Hitler, Jepang, Sosialis Arab, Uni Soviet, Saddam Husein, I**S, Al-Qaed*, Rusia, bahkan Amerika sendiri pernah merasakan itu.
Tidak peduli selemah apa yang diserang dan sekuat apa yang menyerang.
Di sinilah muncul pentingnya seni memprovokasi dan bersikap lugu, agar kita jago memancing, jago cuci tangan dan tidak mudah bersikap ceroboh.
Contoh yang kini jago memainkan seni ini adalah Erdogan dan kakek Bidin.
Entah berapa ribu tentara dan peralatan tempur Rusia yang dibuat gosong oleh drone buatan Turki, tapi Putin sama sekali tidak ambil posisi berkonfrontasi dengan Erdogan.
Bahkan diperkirakan saat musim dingin nanti Turki dibanjiri orang kaya Eropa yang takut negaranya kedinginan karena tidak dapat suplai gas Rusia. Padahal gas di Turki sendiri diambil dari Rusia. Turis Rusia sepertinya juga akan membanjiri Turki karena takut disuruh perang.
Sementara kakek Bidin yang kelihatannya sudah bau tanah itu bisa meraup banyak untung sekaligus dari perang orang lain. Mempermalukan musuh, meningkatkan industri militer, meraup untung atas naiknya harga minyak dunia (AS produsen minyak terbesar dunia), untung dari kenaikan gandum, mengintimidasi Eropa agar tunduk kepada AS.
(Pega Aji Sitama)