OLEH: JON MASLI*
SETELAH nonton podcast Refly Harun dan putrinya Alvin Lim, saya terkesima bercampur haru melihat kepolosan anak berusia 15 tahun diwawancarai oleh Refly dengan bahasa polos anak remaja zaman now.
Alvin Lim dan Kate Victoria, bapak dan anak setali tiga uang cokin yang berani mati. Mereka adalah cokin-cokin yang bermartabat dan berani berjuang menyuarakan semangat memerangi ketidakadilan di negeri ini.
Sementara cokin-cokin generasi tua termasuk saya yang walau sudah menikah sama orang Batak tembak langsung pun gak berani berkutik kalau sudah berurusan sama oknum polisi atau kejaksaan, ciut
Ujung-ujungnya cuman beraninya main duit atau kalau saya mencari saudara-saudara pihak istri oknum-oknum yang bermarga Gultom, Simanjuntak atau Siahaan di Kepolisian atau Kejaksaan untuk membantu dan so pasti selalu berujung dengan "hepeng" alias fulus.
Karena ini sudah budaya dan sistim dari zaman Soekarno. Demikianlah kita hidup dinegeri yang faktanya adalah the most beautiful country in the world, the nicest and friendly people on earth, with 86,7 percens moslems making it the largest moslem country on earth, and also richest country with diversed mineral resources on earth. But The Justice system here sucks, corrupt and fucked up!.
Saya bangga dan salut dengan anak ingusan bernama Kate Victoria Lim yang berupaya menyuarakan musibah kriminalisasi bapaknya. She is the future role model of Putra Putri Indonesia. Go to hell dengan cokin-cokin tua, nora, kampungan, yang cuman berani cari duit doang stay in comfort zone duduk manis tapi gak peduli dan tidak punya nyali seperti The LIMs, father and daughter ini.
Saya sendiri malu, cokin pengecut, ngungsi jadi diaspora tinggal di Sunny California, makan tidur nyari selamat menghindari keruwetan hidup di tanah air. Banyak cokin-cokin senior (gocap plus) cuman "omdo" living in comfort zone duduk manis seperti teman-temanku satu atau dua yang sudah ada bertengger di majalah Forbes urutan ke 50 ke atas, petenteng berlimpah harta, keluar masuk makan di hotel bintang 5, living in mansions lebih hebat dari orang-orang Beverly Hills, travel ke mana-mana dengan private jet, terus menumpuk kekayaan mereka yang tidak habis puluhan keturunan.
They do not give a damn, mau ke mana negeri ini they care the least dude, they enjoy life living like kings and queens!
Perjuangan Alvin Lim dan putrinya yang berani melawan kezaliman patut kita dukung. Yuk kita cokin-cokin, terutama generasi muda, simak dan camkan what this kid Kate Lim is doing.
Sadarlah ini negeri kita, your future is yours, masak kita diam saja melihat ketidakadilan business as usual terus berlanjut begini. Sampai kapan ini akan berlanjut? Akhir-akhir ini kita melihat tokoh-tokoh cokin seperti Lieus Sungkharisma, Yusuf Hamka, Anthony Budiawan, Cipta Lesmana, Antonius Kristianto, Alvin Lie, oh iya Kwik Kian Gie, dan alm. Christian Wibisono dan lain-lain sudah berkontribusi dalam kancah sosial dan politik ikut menyuarakan kritik-kritik membangun negeri ini.
Sementara saudara saudari kita yang bukan cokin seperti Rizal Ramli, Harris Azhar, Rocky Gerung, Fahri Hamzah, Refly Harun, Taufik Bahaydin dan lain-lain termasuk tokoh-tokoh Islam seperti Habib Riziek Shihab (yang konon katanya Muslim bergaris keras) dengan jutaan mahasiswa-mahasiswa militan (konon banyak juga mahasiswa bunglon buzzer yang rela mengorbankan martabat terima duit receh bulanan jadi mahasiswa-mahasiswa jinak manis), kaum buruh, petani-petani, nelayan-nelayan dan emak-emak sudah turun gunung berjuang untuk menyuarakan kritikan membangun atas kebijakan-kebijakan pemerintah yang kurang pro keadilan dan malah menyulitkan kehidupan rakyat selama lima tahun terakhir.
Apakah kita cokin-cokin duduk manis diam, nonton saja sambil nyari duit membiarkan semua ketimpangan-ketimpangan dan ketidakadilan ini berlanjut ke generasi penerus cucu-cucu kita? Betul bahwa nasib kita dilahirkan sebagai COKIN dan hidup di Indonesia beranak bercucu di sini.
Dan negeri leluhur nenek moyang kita itu adalah China, tapi ingat kita ini WNI, our country is Indonesia! Bukan RRC coi! Kate Victoria Lim dan bapaknya akan dikenang sebagai cokinnya putra putri Indonesia yang berani memperjuangkan sistim keadilan negeri kita yang timpang dan korup ini.
Sempat Fahri Hamzah memakai istilah "Jahilia" tentang kondisi sospol. Lets think hard what we can do for NKRI. Perbaiki dan bangun negeri ini.
Makanya Saya pulang kampung meninggalkan Los Angeles. Niat ikutan berkontribusi untuk NKRI yang lebih baik. Kita berdoa semoga perjuangan bapak dan anak marga Lim ini mendapat ridho Allah Tuhan kita.
*(Penulis adalah disapora di Amerika Serikat yang sedang pulang kampung)