[PORTAL-ISLAM.ID] Komunikasi Partai NasDem, PKS dan Demokrat makin intens. Ketiganya melakukan pertemuan tim kecil untuk mematangkan koalisi.
Pertemuan itu dilakukan Jumat (21/10/2022) Partai NasDem diwakili oleh Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya dan Sugeng Suparwoto. PKS diwakili oleh Wakil Ketua Majelis Syuro Mohamad Sohibul Iman, Ketua DPP Polhukam Al Muzammil Yusuf.
Sementara Partai Demokrat diwakili oleh Sekjen Teuku Riefky Harsya. Pertemuan tiga pihak tersebut juga dihadiri oleh Sudirman Said sebagai pihak yang mewakili Anies Rasyid Baswedan yang merupakan bakal calon presiden 2024 dari Partai NasDem.
Suasana santai dibalut keceriaan tampak dalam pertemuan Koalisi Perubahan. Koalisi yang beranggotakan NasDem, Demokrat dan PKS.
Di pinggir kolam renang dengan jendela besar terbuka, koalisi pendukung Capres Anies Baswedan ini membahas berbagai hal. Salah satunya, sosok calon wakil presiden, yang akan diduetkan dengan Anies.
Di tengah obrolan santai tersebut, salah seorang peserta rapat nyeletuk. PKS ditawari dua kursi menteri oleh Istana. Seorang politikus membocorkan isi rapat tersebut. PKS menolak mentah-mentah tawaran kursi menteri dari Istana itu.
"PKS menolak," kata sumber ini, dilansir merdeka.com.
Muzzammil tak menjawab pesan singkat yang dikirim merdeka.com saat dikonfirmasi tentang tawaran dua kursi menteri dari Istana.
Seperti diketahui, untuk mengusung capres-cawapres dibutuhkan syarat presidential threshold 20 persen kursi DPR RI.
Koalisi Nasdem (59 kursi), PD (55 kursi) dan PKS (50 kursi), jumlah 163 kursi (dari total 575 kursi DPR) atau 28,35 persen.
Artinya, koalisi Partai Nasdem-Demokrat-PKS sudah memenuhi persyaratan presidential threshold.
Namun jika salah satu parpol keluar dari koalisi, maka buyarlah pencapresan Anies Baswedan.
(*)