[PORTAL-ISLAM.ID] TAHUKAH engkau bahwa sebuah syiar Islam ternyata mampu menggerakkan hati non muslim untuk bersyahadat? Tahukah engkau bahwa berduyun-duyunnya umat Islam ke masjid mampu menyentuh lubuk hati terdalam non muslim? Pasti engkau tak tau. Pasti engkau tak akan menyangka, begitu pula denganku. Andaikan tak mendengar dari orangnya langsung, aku pun tak tau.
Sebut saja namanya John (bukan nama sebenarnya). John berasal dari keluarga non muslim. Hingga saat ini keluarganya masih non muslim semua.
Suatu ketika hati John tersentuh melihat betapa hangatnya ummat Islam yang berduyun-duyun ke masjid. Hatinya merasa iri melihat kebersamaan yang indah itu. Alangkah indahnya pemandangan tetangganya yang muslim berdatangan ke masjid untuk menunaikan shalat Jumat. Mereka terlihat akrab dan hangat. Saling mengobrol sepanjang perjalanan ke masjid dengan penuh kehangatan. Sesuatu yang membuatnya iri. dan ia ingin merasakan keindahan dan kehangatan itu. Ia juga ingin pergi ke masjid.
Dari hari ke hari, hatinya merasa berontak. Merasa ingin meninggalkan agama lama dan segera masuk Islam. Pergulatan batinnya begitu terasa. Ia ingin mengakhiri kegundahan ini. Ia ingin merasakan kedamaian seperti yang dirasakan para jamaah masjid. Dan ia semakin mantap untuk memeluk Islam.
Alhamdulillah, akhirnya John memantapkan hatinya untuk merasakan kehangatan Islam. Dia memutuskan untuk bersyahadat. Wajahnya terlihat damai dan tenang. Sepertinya sudah hilang beban selama ini. Pertengkaran batin yang hebat dalam dirinya, kini sudah terlepas. Beban berat yang menghantui pemikirannya sudah sirna. Terjawablah sudah segala kegamangan yang dialaminya selama ini.
John bersyahadat di sebuah masjid. Dengan dibimbing oleh Saddam Hussein, John mengucapkan syahadat dengan lancar. John telah membuka lembaran hidup baru. Sirnalah semua dosanya di masa lalu.
Saddam Hussein ini adalah putra dari Saifudin Ibrahim si murtadin. Saifudin Ibrahim mengaku sudah memurtadkan ribuan orang. tapi entahlah. Apakah pengakuannya bisa dipercaya atau tidak. Entah realitasnya sebombastis itu atau tidak. Bisa jadi cuma memurtadkan puluhan orang tapi ngakunya ribuan orang untuk membombastis kesaksian dalam "ceramahnya". Untuk lebih jelasnya tentang Saifudin Ibrahim ini, silakan Googling ya.
Sungguh ikatan darah antara kedua orang itu sangat kental. Yaitu hubungan darah antara ayah dan anak kandung. Tapi perbedaan tampak nyata. Sang anak tetap teguh dalam iman Islam. Bahkan aktif dalam kegiatan prosesi pensyahadatan orang. Sementara ayahnya adalah seorang murtadin yang aktif dalam kegiatan misionaris.
Sebuah pelajaran bagi kaum yang mau berfikir bahwa dalam sebuah keluarga bisa terjadi pertentangan iman. Bahwa ketika orang tua mengajak kepada kekafiran, maka tak ada kewajiban anak untuk mengikuti perintahnya. Masalah iman adalah masalah prinsip yang tak bisa ditawar. Masalah terpenting yang bisa menyebabkan seseorang masuk surga atau neraka. Dan Saddam Hussein memilih untuk tetap dalam keimanan Islam meskipun ayahnya menjadi penyeru pemurtadan.
Saddam Hussein membimbing John untuk bersyahadat. Mengajaknya untuk menapaki jalan yang pernah ditempuh oleh Nabi Muhammad Saw....menjadi pengikut penutup para Nabi.
Tim Mualaf Center Kab Semarang bersama Solidaritas Muslim, sangat terharu dan bahagia bisa memfasilitasi prosesi syahadat tersebut. Sebuah prosesi agung nan sakral untuk menjadi muslim sejati. Prosesi syahadat dua tahun yang lalu. Kenangan manis bersama Saddam Husein. Sosok anak yang sangat berbeda dengan ayahnya.
Semoga John istiqomah dalam agama tauhid warisan para nabi. Semoga tetap teguh dalam iman Islam hingga ajal menjemput, aamiin...
(Widi Astuti)