[PORTAL-ISLAM.ID] Komnas HAM sudah mengumumkan hasil kerjanya terkait penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Brigadir J, yang dituangkan dalam lima poin.
Dari lima poin yang kini menjadi ramai dalam pembicaraan publik adalah poin: dugaan kuat adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi alias PC.
"Keempat, terdapat dugaan kuat terjadinya peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J kepada saudari PC di Magelang tanggal 7 Juli 2022," ungkap Komisioner Komnas HAM RI, Beka Ulung Hapsara, saat membacakan kesimpulan rekomendasi pada Kamis (1/9/2022) di Kantor Komnas HAM, Jakarta.
Atas poin pelecehan / kekerasan seksual terhadap PC oleh Brigadir J, mantan Kabareskrin Komjen (pur) Susno Duadji mengatakan, Komna HAM kebablasan.
"Soal pelecehan seksual, Komnas HAM kebablasan, atas dasar apa pernyataan Komnas HAM ada pelecehan seksual, memangnya mereka penyidik? Yang Bintang 4 aja bilang gak ada pelecehan seksual kok. Komnas HAM ini kebanyakan ngomong seolah cari panggung terus," kata Susno, dalam tayangan di TV One di Youtube.
"Saya lihat ini senang bicara sih Komnas HAM ini, ini bikin gaduh... apalagi mengambil kesimpulan tidak terdapat penyiksaan penganiayaan dari mana?" kata Susno.
Kesan di publik menyatakan dengan rekomendasi Komnas HAM itu, ada kasus pelecehan seksual dihentikan polisi malah dihidupkan Komnas HAM lagi,
Munculnya rekomendasi yang seperti itu membuat publik seakan langsung bangkit dan memberi komentar.
Termasuk pula, gunjingan soal amlop coklat pun muncul setelah diumumkannya Rekomendari Komnas HAM yang mengangkat kembali dugaan pelecehan seksual PC.
Semula ada ungkapan dengan tanda tanya besar soal PC dan rekam jejaknya hingga Komnas HAM dinilai ngotot membelanya.
"Coba liat mungkin apa ada rekam jejak dan juga konstribusinya PC di Komnas HAM, sehingga mereka sangat ngotot membela PC.," tulis akun @abahadi1234.
Lantas ada sahutan yang langsung menjurus.
"Mungkin the power of amplop coklat," tulis akun scorpion.
·"Mungkin juga Ada Amplop warna. COKLAT NYA KALEE," tulis @HSalimShgmailc1.
"Kalo sudah terima amplop ya harus kerja lah tulang," tulis netizen @yoyokbonaparte1.
"Begitulah klw hukum bergantung dengan amplop," ujar akun @hatoguan628.
"Amplop makin tebal," tuis akun @KBelanak.
Dalam komentarnya menggunakan bahasa Inggris, warganet @ropmanurung66 meminta penegak hukum untuk menyelidiki kemungkinan aliran uang Sambo.
"Our komnas HAM is like sambo, trying to fool us with similar stupid groundless logic about sexual harassment (with only accusations from the suspects) . The police or kpk should investigate whether money from sambo play any role in komnas HAM report," tulisnya.
Artinya kurang lebih, Komnas HAM seperti Sambo, mencoba membodohi kita dengan logika bodoh yang tidak berdasar tentang pelecehan seksual (dengan hanya tuduhan dari tersangka).
Polisi atau KPK harus menyelidiki apakah uang dari sambo berperan dalam laporan komnas HAM. [poskota]