[PORTAL-ISLAM.ID] Hasil survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menempatkan Anies Baswedan unggul dalam simulasi duel (head to head) melawan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Partai Nasdem bersama Partai Demokrat dan PKS hampir dipastikan bakal mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Politikus NasDem, Zulfan Lindan, menyatakan bahwa partainya bersama PKS dan Demokrat hampir pasti akan mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden. Menurut dia, Anies paling berpeluang besar diantara kandidat lainnya.
"Belum diputuskan sepenuhnya, tapi 90 persen hampir pasti Anies,” kata Zulfan, Rabu, 28 November 2022, dilansir TEMPO.
Terkait sosok cawapres pendamping Anies, disebutnya ada tiga kandidat kuat yang sedang dipertimbangkan.
Zulfan menyatakan bahwa nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk ke dalam daftar calon wakil presiden yang selama ini kerap mereka bahas.
Dua kandidat lainnya adalah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
"Nama-nama tersebut tentu akan dirembukkan, termasuk dibahas di lingkup internal partai masing-masing juga,” kata Zulfan.
Sementara Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, menyatakan bahwa pihaknya mengusulkan agar penentuan pasangan calon dilakukan dengan metode survei. Menurut dia, metode tersebut digunakan untuk menemukan pasangan yang ideal untuk diusung pada Pilpres 2024.
"Masing-masing partai bisa mengajukan aspirasinya, nanti diseleksi mana yang optimal dan ideal sebagai pasangan capres-cawapres. Kami akan pakai metode survei dengan beragam simulasi," ujar Kholid dalam kesempatan berbeda.
Sementara itu, politikus Gerindra pendukung Anies, M Taufik di podcast Refly Harun mengaku pernah berdialog dengan Anies dan mengungkap keinginannya agar Anies "meminang" Khofifah.
"Dari hati yang terdalam, Anda ingin Anies berpasangan dengan siapa?" tanya Refly.
"Kalau saya mendiskusikan dengan Anies dan saya sampaikan, 'Mas, kita mesti dapat Khofifah'," ujar Taufik yang kemudian mengungkap beberapa pertimbangannya supaya Anies berpasangan dengan mantan Menteri Sosial tersebut.
"Pertimbangannya apa? Yang pertama soal gender juga," tutur Taufik. "Yang kedua, (basisnya di) Jawa Timur."
Lalu pertimbangan lainnya termasuk soal Khofifah yang merupakan tokoh muslimah NU.
"Ini saya kira, kalau kita bisa dapat (Khofifah), agak ringan untuk memenangkan pertandingan ini, kalau ini diibaratkan pertandingan," ujar mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Meski begitu, sampai saat ini belum ada kepastian mengenai siapa sosok yang diproyeksikan digandeng Anies di Pemilu 2024.
Hanya saja Partai NasDem, Demokrat, dan PKS disebut siap mendeklarasikan Anies sebagai capres pada 10 November mendatang.(*)