[PORTAL-ISLAM.ID] Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti perihal ajang balap MotoGP dan Formula E.
Hal tersebut diketahui ramai jadi perbincangan di media sosial, khususnya terhadap sikap penegak hukum yang terlihat pilih kasih.
Melalui akun YouTube pribadi miliknya, Refly Harun mengungkapkan bahwa antara Mandalika dan Formula E bagai anak emas dan anak pinggiran. Banyak pula para warganet yang menyebutnya demikian.
“Mandalika Anak Emas, Satunya Anak Pinggiran. Padahal perbedaaan biaya antara Mandalika dan Formula E jauh sekali. Mandalika itu menyedot biaya hingga Rp2 Triliun, sementara Formula E hanya maksimal Rp150 Miliar,” ungkap Refly Harun dalam akun YouTubenya.
Perbandingan perlakuan antara MotoGP Mandalika dengan Formula E kembali ramai setelah KPK memeriksa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sementara itu pengamat politik Rocky Gerung menyebut pemeriksaan Anies Baswedan oleh KPK sebagai upaya penjegalan Pilpres 2024 oleh pihak penguasa.(*)