Heran, Sesama wanita tapi kok mendukung wanita jadi p*lacur. Katanya hormati donk. Cara menghormati wanita bukan dengan mendukung kehormatannya diberikan kepada para lelaki. Itu bukan menghormati tapi menjerumuskan mereka.
Dia katakan urusan dosa itu urusan masing-masing. Iya urusan masing-masing. Tapi jangan pula kau dukung mereka terus menerus berbuat dosa. Jika ada penutupan tempat lokalisasi, harus didukung donk. Ajak mereka bertaubat dan dorong pemerintah agar memberikan pekerjaan yang halal. Itu kalau beneran peduli.
Dia katakan: mereka melakukan itu karena cuma itu pekerjaan yang bisa mereka lakukan. Apa iya? Sudah coba kerja lain? Saya dapati banyak wanita yang mau bekerja apa saja. Asal halal. Mereka tulang rusuk tapi terpaksa jadi tulang punggung. Tapi tidak ada fikiran untuk jadi pel*cur. Masih banyak pekerjaan yang lain.
Dalam Islam wanita itu tempatnya tinggi. Mereka dimuliakan. Karenanya ada kewajiban menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Tak boleh wanita safar tanpa ditemani mahrom. Dan wanita tak wajib bekerja. Lelaki lah yang diperintahkan sekuat tenaga memberi nafkah pada wanita. Lelaki yang harus bekerja keras. Itu idealnya.
Sayangnya kita hidup di sistem yang tak ideal. Kita tak pakai Islam sebagai aturan hidup. Wanita sengsara oleh sistem. Mereka terpaksa harus terjun bantu orang tercinta dalam membantu perekonomian. Asal halal tak masalah. InsyaAllah jadi tambahan pahala untuk para wanita, para istri yang ikut berjuang menjadi pejuang rupiah. Tapi kalau jadi pelacur? Ngeri kalau tak segera taubat.
(By Kak Oksa)