COBA PERHATIKAN DATA INI:
APRIL 2020
Harga ICP (acuan rata-rata harga minyak mentah Indonesia yang ditetapkan Menteri ESDM): US$20,66/barrel
Kurs US$: Rp15.150
Harga keekonomian: Rp4.910/liter (sesuai formula yang ditetapkan Menteri ESDM)
TAPI Harga Jual Eceran Pertalite tetap: Rp7.650/liter---sehingga terdapat SELISIH LEBIH Rp2.740. (Kalau selisih kurang namanya = SUBSIDI. Lah ini ternyata SELISIH LEBIH! -red)
Harga Vivo Revvo 89: Rp7.190.
****
Pemerintah dapat selisih lebih JBT dan JBKP Rp5,57 triliun (per 31 Desember 2020), penerimaan pajak, tidak perlu bayar kompensasi, tidak perlu bayar bantalan sosial.
Pertamina tetap dapat margin, dana tambahan penugasan (untuk JBKP Pertalite), subsidi (untuk JBT solar), kompensasi untuk direksi dan komisaris Rp583 miliar.
Dugaan kasus kartel harga BBM oleh Pertamina dkk yang sempat ramai mau diperiksa oleh KPPU, sampai sekarang mangkrak.
Kok, pemerintah mau menang sendiri. Merek apa kalkulatornya?
Kalau begini caranya, sampai kapan pun, masyarakat tidak akan maju, hidupnya tidak berkembang, dirugikan terus.
Hanya menjadi objek yang bansosable (manusia bansos), yang seksi sebagai alat politik!
Dana bansos pun ada yang dikorupsi.
Salam.
(Agustinus Edy Kristianto)