Apakah Ratu Elizabeth Keturunan Rasulullah?
Oleh: EL Mujtaba
Ketika mengecek kebenaran status seseorang, apakah dia merupakan keturunan Rasulullah ataukah bukan, cara yang saya pakai adalah dengan menyisir dari atas nama-nama leluhurnya.
Misalnya begini, apabila dikatakan bahwa Ratu Elizabeth adalah keturunan Rasulullah, maka saya akan menyisir nama-nama dimulai dari Rasulullah lalu mengamati nama demi nama ke bawah sampai nama Ratu Elizabeth.
Dalam diagram nasab tersebut, dituliskan bahwa:
Rasulullah ~ Hasan bin Ali ~ Na'im al Lakhmi ~ Amr ibn Itlaf ~ Abbad ibn Amr ~ Abul Qasim Muhammad Ibnu Abbad, King of Seville ~ dan seterusnya.
Jika ditulis menggunakan penomoran maka didapat,
(1) Rasulullah
(2) Hasan bin Ali
(3) Na'im al Lakhmi
(4) Amr ibn Itlaf
(5) Abbad ibn Amr
(6) Abul Qasim Muhammad Ibn Abbad (King of Seville)
(7) dan seterusnya
======
Kita mulai dari (1) Rasulullah ~ (2) Hasan bin Ali.
Di tingkatan ini, semua orang sudah tau bahwa hubungannya adalah Hasan adalah putra Fathimah, Fathimah putri Rasulullah.
Benar dan tidak ada masalah.
========
Lalu lanjut ke (2) Hasan bin Ali ~ (3) Na'im al Lakhmi.
Diisukan bahwa Na'im al Lakhmi adalah keturunan Hasan bin Ali.
Namun apakah benar, ada keturunan Hasan bin Ali bernama Na'im al Lakhmi?
Dari namanya saja sudah jelas, Na'im al Lakhmi.
Al Lakhmi adalah marga Arab namun BUKAN Quraisy.
Maka secara nasab, Na'im al Lakhmi sudah pasti bukan bernasab kepada Sayyidina Hasan bin Ali.
Melainkan bernasab kepada salah seorang dari suku Lakhmi.
Apakah barangkali dari jalur ibu, yang menyebabkan Na'im al Lakhmi ini merupakan keturunan Sayyidina Hasan?
Kalau dilacak dari isu yang beredar, Na'im al Lakhmi ini diisukan anak dari Zahra binti Husein.
Maka kita lacak, Zahra binti Husein ini siapa? Setelah saya cari-cari, ternyata tidak jelas. Tidak ditemukan dalam nama-nama Salaf Alal Bayt yang bernama Zahra binti Husein.
Coba kita kejar, nama Husein tersebut.
Setelah saya cari, ternyata diisukan bahwa Husein ayah Zahra ini dikatakan sebagai Husein bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Jika Husein di situ adalah Husein bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib, maka Husein yang dimaksud adalah Husein al Atsram bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Setelah kita dapatkan nama Husein al Atsram, maka mari buka kitab Nasab Alal Bayt.
========
Memang benar bahwa ada salah seorang anak dari Sayyidina Hasan bernama Husein.
Julukannya adalah Husein al Atsram.
Dia adalah saudara Hasan al Mutsanna dan Zaid al Ablaj.
Namun setelah saya buka-buka beberapa buku Nasab, dikatakan bahwa Husein al Atsram keturunannya terputus.
Beliau tidak memiliki anak laki-laki yang meneruskan keturunan.
Beliau hanya dikaruniai 2 putri. Yakni:
1) Ummu Salamah binti Husein al Atsram
Dia menikah dengan Ismail bin Abdul Malik bin Harb bin Hakam. Anak-anaknya adalah Ishaq, Muhammad, Husein, dan Muslimat
2) Fathimah binti Husein al Atsram
Dia menikah dengan Ja'far ash Shadiq bin Muhammad al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib.
==========
👉Tidak ada putri Husein al Atsram yang bernama Zahra.
Dan tidak ada putri Husein al Atsram yang dinikahi pria dari suku Lakhmi.
Jadi jelas, bahwa Na'im al Lakhmi ini bukan cucu Husein al Atsram, bukan juga keturunan Sayyidina Hasan.
===========
Jika pun dipaksakan bahwa Na'im al Lakhmi adalah cucu Husein al Atsram, maka dia berada di rentang zaman Imam Ja'far ash Shadiq dan Imam Musa al Kazhim.
Dan ternyata di zaman itu, tidak ada Bani Hasyim yang bernama Na'im al Lakhmi.
Kalau memang benar ada keturunan Sayyidina Hasan bernama Na'im al Lakhmi, pasti hal itu mudah dilacak karena di zaman itu keturunan Sayyidina Hasan masih relatif sedikit. Belum ada 100 orang.
Pemalsuan nasab atas nama Ahlul Bayt masih sangat mudah ditelusuri.
==========
Sehingga, berdasarkan diagram di atas, dari tingkat ke-3 dari Rasulullah saja, sudah bermasalah.
Bahwa tidak ada cucu atau buyut Sayyidina Hasan bin Ali yang bernama Na'im al Lakhmi.
Dan kalau di tingkat Na'im al Lakhmi saja sudah tertolak, maka ke bawahnya semua pasti tertolak.
Wallahu a'lam.....
____
*Catatan Admin: Kemungkinan isu ini digunakan untuk meredam perjuangan umat Islam di masa penjajahan.