[PORTAL-ISLAM.ID] Seorang pengendara ojek online (ojol) bernama Heru mengaku lebih memilih untuk berlangganan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo dibanding SBPU milik Pertamina.
Heru mengaku beralih ke SPBU Vivo setelah ramai isu soal kualitas Pertalite yang semakin buruk usai harga bahan bakar minyak (BBM) bersubdisi naik.
Selain itu, ia menilai, SPBU Vivo lebih pas takarannya.
"Semenjak BBM bersubsidi naik, saya langganan di Vivo atau Shell, enggak pernah ke SPBU Pertamina karena takarannya pas walaupun beda seribu (dari SPBU Pertamina)," ujar Heru saat ditemui di SPBU Vivo Ciater, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (28/9/2022).
"Lebih awet juga, enggak cepat habis kayak Pertalite. Sekarang mah Pertalite yang harganya sudah naik cepat habis," lanjut dia.
Menurut Heru, BBM jenis Revvo 89 di Vivo sama dengan BBM jenis Pertalite di SPBU Pertamina.
Kemudian BBM jenis Revvo 92 di Vivo sama dengan BBM Jenis Pertamax di SPBU Pertamina.
Senada dengan Heru, warga lainnya bernama Andi mengatakan bahwa alasan dia beralih ke SPBU Vivo karena pengisiannya yang pas sesuai takaran.
"Takarannya bagus. Kan misal beli 2 liter itu pasti pas. Kalau di SPBU kan kadang enggak pas," lanjut Heru.
Biasanya, kata dia, antrean di SPBU Vivo sangat ramai pada jam sibuk, yakni pagi dan sore.
Meski begitu, antrean di Vivo dinilai lebih manusiawi ketimbang di SPBU Pertamina.
"Kalau lagi jam macet berangkat sama pulang kerja (ramai), kalau siang enggak begitu ngantre. Tapi tetep lebih ramai antrean Pertalite yang SPBU Pertamina," pungkas Heru.
PT Vivo Energy Indonesia sebagai pengelola SPBU Vivo juga telah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis 89 menjadi Rp 11.600 per liter dari Rp 10.900 per liter.
Sementara harga BBM dari Vivo lainnya, yakni jenis Revvo 92 dan Revvo 95 tak mengalami penyesuaian
(Sumber: MSN)