Ziarah Kubur di Madinah
Salah satu tempat tujuan yang selalu disinggahi jamaah haji dan umrah asal Indonesia adalah Komplek Gunung Uhud.
Tak jauh dari jabal rumat (gunung tempat pasukan pemanah), ada sebidang tanah yang dipagar. Ini adalah komplek Kuburan Syuhada Uhud yang jumlahnya 70 orang.
Di tempat inilah sahabat nabi yang mulia Hamzah bin Abdul Muthalib radhiyallahu 'anhu dikubur. Kuburannya sangat sederhana. Hanya pasir biasa yang hampir rata.
Setiap harinya banyak orang ziarah kesini. Iya beneran ziarah kubur.
Di depan pagar ada papan besar berisi panduan ziarah kubur menurut syariat Islam dalam berbagai bahasa di dunia. Diantaranya ada bahasa Indonesia.
Tercantum disana bahwa peziarah dianjurkan membaca doa:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ أهلَ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنينَ وَالمُسلمينَ، وَإنَّا إنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ للاَحِقونَ، أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ العَافِيَةَ
Assalamu 'alaikum ya ahlad diyaar minal mu-miniinan wal muslimiin wa innaa insyaa Allahu bikum lalahiquun wa as-alullah lanaa wa lakumul 'aafiyah.
"Keselamatan atasmu semua hai para penghuni perkampungan-perkampungan -yakni kubur-kubur- dari kaum mu'minin dan Muslimin. Sesungguhnya kita semua Insya Allah menyusul engkau semua. Saya memohonkan kepada Allah untuk kita dan untukmu semua akan keselamatan." (HR Muslim)
Jadi, ziarah kubur di Saudi itu dibolehkan ya. Bahkan ia dihukumi sunnah.
Yang gak dibolehkan itu ziarah kubur yang menyelisihi syariat, seperti berdoa kepada penghuni kubur atau meratap, mengusap, dan mengambil tanah kuburan untuk dijadikan jimat.
Petugas keamanan kuburan Syuhada Uhud, jika melihat ada gelagat rombongan jamaah haji atau umrah yang terlihat mengarah ke perbuatan yang menyelisihi syariat, biasanya akan menegur dan meminta kepada mereka untuk segera meninggalkan tempat tersebut.
Foto: Mengajak Yahya dan Zakariya ziarah kubur Syuhada Uhud.
(Budi Marta Saudin)