"Sudah hampir dua bulan ini maskapai berhenti. Rute Makassar-Selayar PP selama ini hanya dilayani Wings Air," ungkap Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) H Aroeppala Selayar Syarifuddin kepada detikSulsel, Rabu (24/8/2022) malam.
Syarifuddin menuturkan maskapai berhenti karena rute Makassar-Selayar tidak menguntungkan dari sisi bisnis. Okupansi penumpang belum mampu menutupi biaya operasional maskapai.
"Ada (penumpang) namun tidak mencukupi untuk operasional maskapai," bebernya.
Maskapai disebutnya sudah mengurangi frekuensi penerbangan Makassar-Selayar dari semula setiap hari menjadi 3 kali sepekan. Kemudian dipangkas sisa sekali sepekan namun belum juga bisa menutupi biaya operasional.
"Iya, maskapai sudah mengurangi frekuensi penerbangan namun juga belum layak dari sisi bisnis. Sehingga terpaksa setop terbang ke Selayar," jelasnya.
Syarifuddin menduga sepinya penumpang karena tarif rute Makassar-Selayar dianggap mahal. Sekali jalan, calon penumpang mesti membayar Rp 1,1 juta. Sehingga warga lebih memilih rute penyeberangan laut ke Selayar.
"Di online terakhir Rp 1,1 juta (harga tiket). Pakai kapal atau feri lebih murah biayanya ketimbang harus bayar mahal tiket. Kendalanya tiket memang cukup mahal, naik harganya," tuturnya.[detik]
