[PORTAL-ISLAM.ID] Sebelumnya, Pakar Ekonomi Anthony Budiawan mengungkap data valid soal subsidi BBM yang oleh pemerintah disebut sangat besar dan membebani negara.
Presiden Jokowi mengatakan, subsidi yang diberikan negara terhadap harga jual bahan bakar minyak (BBM) sudah mencapai Rp 502 triliun.
Namun data besaran subsidi BBM ini dibantah pakar ekonomi Anthony Budiawan saat membahas soal rencana kenaikan harga BBM di acara Indonesia Business Forum yang tayang di tvOne, Rabu 24 Agustus 2022.
Anthony Budiawan mengatakan di UU APBN 2022 tidak ada besaran subsidi Rp 502 Triliun. Bahkan subsidi total Rp 206 triliun itu bukan cuma untuk subsidi BBM. Subsidi BBM hanya sebesar Rp 11 Triliun.
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu juga mengungkap tidak ada angka Rp 502 Triliun di UU APBN 2022.
Lantas, kata Said Didu, setelah ketahuan tidak ada subsidi sebesar Rp 502 Triliun, lalu ada angka yang diselundupkan.
"Contoh pembenaran. Setelah ketahuan bahwa dalam APBN 2022 tidak ada angka subsidi sebesar Rp 502 trilyun, mereka menunjukkan sumber dana subsidi/kompensasi BBM dari dana cadangan ekonomi. Cara "penyelundupan" anggaran seperti ini harus diakhiri. DPR seharusnya bersuara," kata Said Didu di akun twitternya @msaid_didu, Rabu (31/8/2022).
Contoh pembenaran.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) August 30, 2022
Setelah ketahuan bhw dlm APBN 2022 tdk ada angka subsidi sbsr Rp 502 trilyun, mereka menunjukkan sumber dan sibsidi/kompensasi BBM dari dana cadangan ekonomi. Cara "penyelundupan" anggaran seperti ini hrs diakhiri.
DPR seharusnya bersuara. pic.twitter.com/akq8VOIlo1
Kalau mau menaikkan harga BBM harus transparan, jangan membodohi publik.... pic.twitter.com/0WSAgNscCQ
— bang Zhack 🏴✊ (@bangZhack86) August 25, 2022