SATGASSUS
Oleh: Naniek S Deyang
Tak heran sedikitnya ada 25 polisi dari pangkat Jenderal, Perwira, Perwira menengah, dan hanya sedikit yang bukan perwira mencoba menghalang-halangi kasus ini. Dengan cara menghilangkan barang bukti, membuang barang bukti, menghalangi penyelidikan dll.
Mengapa di Kepolisian RI sekarang terlihat terbelah? Benarkah ini berkait dengan adanya organisasi non struktural di Polri yang bernama Satgassus, dimana sebelum dicopot Fredy Sambo dipercaya menjadi Kepala Satgassus?
Apa itu Satgassus? Di dunia maya seperti diberitakan Media Cakra yang kemudian beritanya di take down, juga info2 opposite yg juga infonya di take down, memang lembaga yg power full dan mengerikan tugasnya karena menyangkut dunia hitam. Bahkan menurut portal inilah.com, hanya Kapolri yg bisa mengontrol Satgassus ini.
Tak hanya power full dan menjadi super body, Satgassus juga bisa mengintervensi kasus2 besar di Kepolisian baik di tingkat pusat maupun di Polda2. Menurut media, putaran duit yg diurus Satgassus ini mencapai trilyunan.
Kasus apa saja yg diurus Satgassus ini? Mulai Narkoba, perjudian termasuk judi online, pencucian uang, politik, agama (teoris), sampai soal UU IT (yg nangkap orang2 yg melanggar IT). Pokoknya setiap kasus besar dan ramai di media Satgassus inilah yg bergerak.
Bagaiaman sejarah Satgassus terbentuk? Saya dapat kutipan dari media sebagai berikut:
Seperti dikutip fin.co.id dari laman itu, disebutkan tugas Satgassus Merah Putih ini antara lain untuk menangani upaya hukum pada perkara psikotropika, narkotika, tindak pidana korupsi, pencucian uang dan ITE.
Satgassus ini awalnya dibentuk oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian pada 2019 lalu.
Yaitu melalui Sprin/681/III/HUK.6.6/2019 tertanggal 6 Maret 2019. Dalam sprin ini, posisi Ferdy Sambo yang saat itu menjadi Koorspripim Polri menjabat sebagai sekretariat.
Saat Kapolri dijabat oleh Idham (setelah Tito Karnavian), dimana Fredy Sambo diangkat sebagai Kadiv Propam, Sambo juga sekaligus menjadi Kepala Satgassus.
Nah bagaimana powerfullnya Satgassus ini, bisa dilihat banyaknya ajudan yg diberikan ke Fredy Sambo, ada 8 dan semua ajudan ini masuk anggota Satgassus.
Lihat juga bagaiwana powerfullnya Fredy Sambo, kok bisa polisi brewokan dan bertato menjadi ajudannya. Kemudian lembaga kepolisian kok ya membolehkan anggota brewokan dan bertato, padahal dia bukan dari divisisi intel? Ini kemudian menimbulkan tanda tanya besar masyarakat, kok masuk polisi boleh bertato ya?
Lalu benarkah bahwa kasus pembunuhan brigadir J, bukan sekedar selingkuh, pelecehan atau apalah berkait asmara dengan istri Fredy Sambi, tapi berkait juga "pengkhianatan"? Kabarnya brigadir J membocorkan operasi Satgassus berkait duit gede pada pembesar Polri yg tdk dalam bagian Satgassus? Itulah sebabnya pengacara keluarga mengatakan bahwa brigadir J sudah diancam dibunuh oleh pengawal Sambo yg lain yg berinisial D sejak sebulan sebelum terjadi pembunuhan.
Kepada Yth Bapak Presiden Jokowi, mohon bapak turun tangan dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Bapak Presiden kembalikan marwah Polri sebagai pelindung masyarakat. Bapak Presiden mohon panggil Kapolri, dan minta Bubarkan organisasi non struktural Satgassus. Mengapa harus dibubarkan? Karena di tubuh kepolisian akan terbelah-belah lantaran ada lembaga super body yg bertanggungjawab hanya pada Kapolri, dan tidak bisa diintervensi siapapun tapi sebaliknya bisa mengintervensi kasus apapun. Sudah gitu yg ditangani Satgassus ini hampir semua dunia gelap Pak Presiden, jadi bisa dibayangkan besarnya perputaran duitnya???
Dengan Satgassus dibubarkan, maka akan bisa dibelah dengan transparan apa saja selama ini yg ditangani Satgassus? Dan pembesar di Kepolian dan di luar Kepolian siapa saja yg terlibat? Termasuk kasus brigadir J, semoga juga akan bisa diuangkap tuntas, karena tidak ada lagi yg menghalang-halangi atau merekayasa kejadian.
Mendengar info2 A1 yang tidak mungkin bisa saya tulis, saya sampai gak bisa tidur. Semoga Pak Kapolri bisa mengembalikan marwah Kepolisian Republik Indonesia menjadi pengayom dan pelindung masyarakat. Masih banyak polisi di tingkat tamtama sampai jenderal yg baik, semoga Polri bisa segera berbenah🙏
(sumber: fb penulis)