Orang-orang yang terpapar Sepilis (sekularisme, pluralisme, liberalisme) mengatakan bahwa wanita, meskipun sudah menutup auratnya dengan sempurna, tetap saja berpeluang dilecehkan seksual. Mereka mengambil contoh beberapa pesantren yang santriwatinya menjadi korban pelecehan seksual.
Mereka mengatakan, "Menutup aurat dan tidak menutup aurat, sama-sama menjadi korban pelecehan seksual, untuk apa menutup aurat?"
Syari'at Islam itu mencoba melakukan pencegahan. Logikanya, jika yang auratnya saja tertutup bisa jadi korban pelecehan seksual, apalagi yang tidak.
Shalat itu mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Namun, ada ga yang masih korupsi padahal rajin shalat? Apa mau nanti ga usah shalat karena tetap aja ada yang korupsi?
Ada Pribahasa Indonesia: Sedia payung sebelum hujan. Maknanya pencegahan.
Ada gak yang masih kebasahan meski sudah bawa payung?
Bila ukurannya adalah potensinya tetap dilecehkan seksual meski sudah pakai hijab, lalu mempertanyakan apa gunanya berhijab. Maka harusnya ia mempertanyakan lebih banyak hal lagi:
- Jika orang berkendara pakai helm masih banyak yang kecelakaan, apa gunanya pake helm?
- Jika sekolah tak menjamin anak jadi pintar, apa gunanya sekolah?
- Jika orang rajin berolahraga dan pola makan terjaga tetap sakit dan mati, apa gunanya hidup sehat?
Silakan sebut saja contoh-contoh lain, ada berapa banyak yang demikian.
Saya pernah cerita juga bahwa saya punya teman yang berhijab. Suatu ketika ia mau pulang di malam hari, lewat BKT arah Bekasi-Cilincing. Daerah itu, siangnya aja sepi banget, apalagi malam. Kemudian dia akhirnya ketemu dengan begal. Hampir saja motor dan kehormatannya direnggut di situ, namun para pembegal tak tega karena ia menutup auratnya dengan baik. Akhirnya handphone saja yang diambil.
Banyak hikmah bagi orang yang mau menutup auratnya. Namun tidak bisa semua itu menjamin bahwa ia bakal aman 100% dari pelecehan seksual. Ada faktor internal dan eksternal juga. Bila ia sudah menutup hijab, namun bertemu dengan predator akhwat, ya tetap saja kondisinya bisa gawat.
Semoga ALLAH ﷻ menjaga iman kita semua, diistiqomahkan dalam ketaatan dan diberikan petunjuk pada jalan yang lurus.
(Oleh: Muhammad Valdy Nur Fattah)