[PORTAL-ISLAM.ID] Sebelum "dibungkam" dengan kasus terorisme, Jubir FPI Munarman saat awal kasus pembunuhan enam laskar FPI atau kasus KM 50 berulang kali dengan tegas menepis fitnah yang mengatakan bahwa dalam kasus KM 50 telah terjadi tembak menembak antara laskar FPI dengan aparat polisi. Bahkan fitnah itu mengatakan laskar FPI menyerang terlebih dahulu, sehingga aparat akhirnya betindak dengan dalih membela diri.
Fitnah terhadap enam laskar FPI yang telah mati dibunuh ini, PERSIS SAMA dengan fitnah terhadap Brigadir J.
Pada awal kasus, pernyataan resmi Mabes Polri mengatakan Brigadir J mati akibat terjadi tembak menembak. Bahkan dikatakan Brigadir J akhirnya tewas ditembak karena dia menembak terlebih dahulu, lalu dibalas oleh Bharada E.
INI PERSIS dengan statemen dalam kasus enam FPI di KM 50.
Hanya saja, skenario rekayasa kasus Brigadir J yang persis dengan skenario KM 50, akhirnya berhasil terbongkar, yang diawali dengan adanya perlawanan keluarga Brigadir J dan dibantu serta disuarakan secara berani oleh pengacara Kamaruddin Simanjuntak, hingga akhirnya kebohongan dan rekayasa terbongkar, api berbalik menyambar dan membakar pembuat makar.
Dalam Kasus KM 50 saat ini belum terbongkar, keburu Munarman "dibungkam" dengan kasus terorisme, ditangkap dan dipenjara hingga sekarang.
Namun, yang tidak diyakini oleh para dalang adalah... bahwa roda sejarah itu berputar.. ada kalanya kalian di atas... dan pasti akan terjadi kalian juga akan di bawah... hanya soal waktu.
SIMAK VIDEO PERNYATAAN MUNARMAN YANG LUGAS DAN BERANI...
Pernyataan Bang Munarman soal peristiwa KM 50.
— Z4 (@z4r4n) August 16, 2022
Fitnah besar..!! Kalau saat peristiwa KM 50 ada tembak-menembak antara Laskar FPI dan Polisi.
Cc : @tempodotco#TempoKM50 pic.twitter.com/p0CzOlFZXu