[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Partai NasDem membuka peluang koalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) di kontestasi politik 2024 mendatang. NasDem juga membuka peluang untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Puan Maharani di Pilpres 2024.
Hal tersebut diungkap Waketum Nasdem Ahmad Ali usai pertemuan Surya Paloh dan Puan Maharani di NasDem Tower, Jakarta Pusat. Ali berbicara soal koalisi NasDem dan PDIP yang sangat mungkin bisa terjadi.
"Semuanya masih sangat mencair, semua sangat mungkin politik sangat dinamis. Melihat tadi gestur tubuh Pak Surya dan Puan Maharani begitu dekat begitu bersahabat. Dan saya pikir dari ketua partai yang datang tidak ada yang diperlakukan seperti Mbak Puan. Bukan hanya semata-mata hubungan politik, Puan secara tegas mengatakan Pak Surya bukan hanya sebagai Ketum Partai Nasdem tapi dia ponakannya Surya Paloh," kata Ali di NasDem Tower, Senin (22/8/2022).
Om mana janjimu padaku om wkwkwk pic.twitter.com/vE5lSwPRZv
— Iman Sjafei 🛠 (@imanlagi) August 22, 2022
Ali menyebut kerjasama antara NasDem dan PDIP sudah terjalin dari tahun 2014 saat mengusung Joko Widodo sebagai calon presiden. Dia menekankan hal tersebut membuka peluang koalisi kedua partai tersebut.
"Dari dulu saya katakan Nasdem dengan PDIP ini nggak pernah ada masalah. Sejak 2014 sampai 2019 kalau kalian melihat partai pertama yang berkoalisi itu kan NasDem dan PDIP mengusung Jokowi. Kemudian berlanjut 2019, dan sampai hari ini terjaga. Terus sisi mana yang kemudian menutup kesempatan itu. Sisi mana yang kemudian menutup peluang NasDem dan PDIP berkoalisi sedangkan hari ini kami sedang melakukan koalisi bersama-sama," ujarnya.
Ali kemudian menyinggung NasDem membuka peluang untuk mengusung duet Anies Baswedan dan Puan Maharani. Namun, keputusan wacana itu tergantung parpol mana yang akan diajak berkoalisi.
"Masa berdiskusi satu kali kita bicara pilpres. Bisa saja nanti ada Mbak Puan, kita juga belum tahu kebijakan PDIP karena arahan ketua umumnya. Kami dalam rakernas kemarin kan sudah mencalonkan salah stau kader PDIP, Ganjar. Bisa jadi ada kerja sama di situ. Bisa juga jadi hal lain, bisa jadi nanti Anies dengan Puan, Puan dengan Anies bisa juga jadi dengan yang lain-lain. Tapi di pertemuan tadi itu belum terjadi diskusi hal-hal yang teknis seperti itu," jelasnya.
"Kalau partai lain nanti kita menawarkan (bakal capres). Partai NasDem harus menyadari dirinya bahwa untuk ikut kontestasi pencalonan presiden 2024 dia harus berkoalisi dengan partai lain. Kita tidak boleh juga ego kalau kami sudah memutuskan ini (nama bakal capres hasil rakernas)," sambungnya.
Ali menyebut tiga nama yang diusung NasDem dalam rakernas beberapa saat lalu yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo, masih bisa berubah. Jika ada perubahan, nantinya NasDem akan kembali melakukan rakernas.
"Apakah itu mungkin berubah? Bisa saja. Kalau berubah, itu harus dirubah dalam rakernas kembali karena keputusan itu diambil dalam mekanisme organisasi yang mengikat. Kalau tanya hari ini tiga nama itu yang mengikat partai. NasDem nggak boleh mencalonkan orang lain paling tidak sampai hari ini karena itu keputusan rakernas," pungkasnya.
[Detik]