Irjen Ferdy Sambo sudah ditetapkan sebagai tersangka. Salut untuk Pak Listyo Sigit yang memilih menyelamatkan hukum ketimbang menyelamatkan oknum yang melanggar hukum di institusinya.
Dan saya yakin, demi menjaga marwah institusi kepolisian, demi menjaga nama baik korban dan keluarganya, Pak Listyo tidak akan menyebutkan motif pembunuhan ini. Yang penting hukum sudah ditegakkan, dan publik yang selalu kepo ini tidak harus diberi tahu segalanya.
Tapi sebagai anggota NKI (Netizen Kepo Indonesia), boleh dong kita menduga-duga, apa yang menjadi latar belakang kasus yang menghebohkan ini.
Harta dan tahta, cemburu, dendam, dan sakit hati, adalah motif klasik yang bisa membuat seseorang tega menghabisi nyawa orang lain dengan kejam.
Kita singkirkan dulu motif harta dan tahta, karena antara pelaku dan korban harta dan pangkatnya terlalu timpang. Isu bahwa korban memegang rahasia penting sang Jenderal hingga pantas dibungkam, ketawain aja. Kalau pun memang ia tahu sesuatu yang penting, tidak akan mungkin seorang ajudan mau dan berani mengadu ke atasannya yang lain. Ini bunuh diri namanya. Ajudan yang ketahuan bermulut ember karirnya pasti tamat.
Lalu apa dong motifnya?
Ya ndak tau kok tanya saya. Tapi seperti kata Pak Mahfud, motifnya nggak jauh-jauh dari adegan dewasa.
(By Wendra Setiawan)