[PORTAL-ISLAM.ID] Harga BBM di Indonesia nampaknya akan naik dalam waktu dekat, sinyal-sinyal kenaikan itu sudah nampak beberapa hari ini.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di Amerika Serikat, di negeri Paman Sam harga bensin justru sedang turun dalam waktu hampir dua bulan ini.
Dilansir dari CNN, Rabu (24/8/2022), data Asosiasi Otomotif Amerika (American Automobile Association/AAA) memperlihatkan rata-rata nasional untuk harga satu galon bensin reguler telah turun setiap hari.
Saat ini rata-rata nasional untuk harga bensin reguler (PON 87) berada di level US$ 3,89 atau sekitar Rp 57.572 per galon (kurs Rp 14.800). Sebulan sebelumnya, harga bensin masih berada di US$ 4,38 atau sekitar Rp 64.824 per galon.
PON atau pump octane number sendiri merupakan patokan kualitas BBM yang digunakan di AS. Patokan ini berbeda dengan RON (research octane number) yang digunakan di Indonesia dan mayoritas di Eropa.
Nah di Indonesia sendiri, sinyal kenaikan harga BBM subsidi sedang berpendar sangat kuat. Mulai dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga menteri-menterinya sudah bicara soal kenaikan harga BBM.
Paling jelas, sinyal kenaikan harga BBM diungkapkan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut pernah menyebutkan harga BBM bakal naik minggu ini, Jokowi sendiri yang bakal mengumumkannya. Menurutnya, selama ini pun Jokowi sudah mengeluarkan berbagai indikasi bila subsidi tak lagi bisa ditahan.
"Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dan juga itu solar, modeling ekonominya (hitung-hitungan) sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini," papar Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual, Jumat (19/8/2022).
Lantas kemana Ahok yang dulu digadang-gadang bisa membereskan persoalan BBM?
Belum lagi kalau dibandingkan dengan harga BBM di negara jiran Malaysia.