"Lebih Baik 60 Tahun dengan Polisi Jelek daripada Semalam Tanpa Polisi" ????
GIMANA SIH PAK MAHFUD INI?
Pilihannya selalu yang terbaik dari yang paling buruk. Padahal rakyat kita ada 273 juta lebih. Lebih dari 10 kali lipatnya penduduk Benua Australia.
Seharusnya kita bisa memilih yang terburuk dari yang terbaik. Tinggal perbaiki sistem Rekrutmen dan proses pendidilan Kepolisian. Tidak mustahil kedepan kita akan memiliki Personil Kepolisian yang terbaik dari paling baik.
Sekarang ini konon di Indonesia hanya ada 3 Polisi yang baik. Patung Polisi, Polisi Tidur (sebenarnya ini cukup nyusahin juga sih) dan Almarhum Kapolri Jenderal Polisi Hoegeng.
Saya tidak mengenal Pak Hoegeng. Beliau Kapolri tahun 1968 sampai 1971. Saya belum lahir. Cuma mendengar dan membaca betapa jujur dan beraninya beliau.
Tetapi saya pernah merasakan sendiri ada sosok Kapolri yang menurut saya sangat luar biasa. Namanya Pak Sutanto. Jenderal Polisi Sutanto. Kapolri masa Pak SBY. Sosok yang sangat tegas dan benar-benar berhasil melenyapkan Judi, Premanisme, Illegal Logging sampai terorisme.
Nama Sutanto bahkan dijadikan akronim dari "Sumatera Tanpa Togel". Karena pada masa sebelum beliau jadi Kapolri, Indonesia khususnya Sumatera, dan lebih khusus lagi Sumatera Utara tidak ada bedanya dengan Las Vegas. Judi khususnya Togel sudah hal yang lumrah. Semua warung dipastikan menjual Kupon Togel.
Masa itu, khususnya di Medan, membeli kupon Togel jauh lebih mudah daripada membeli rokok. Semua warung penjual rokok menjual togel. Sebaliknya warung yang menjual togel belum tentu menjual rokok kan?
Sebelum Pak Sutanto jadi Kapolri, nama Olo Panggabean sebagai Preman Besar sekaligus Raja Judi di Kota Medan seperti tidak tersentuh.
Saking hebatnya si Olo ini, saya pernah melihat dengan mata kepala sendiri, dia mau keluar dari sebuah Cafe di Marelan-Medan. Jalan dua arah jarak 100 meter langsung distop dan dikosongkan oleh puluhan anak buahnya. Persis Rombongan Presiden mau lewat.
Kita yang melihat cuma bisa diam. Antri dengan sopan. Protes atau kalau berani ribut, bisa-bisa nyawa melayang.
Tetapi ditangan Pak Sutanto, Olo Panggabean langsung jadi curut. Semua bisnis Judi di Kota Medan dan seindonesia habis surut. Pelaku Illegal logging yang sudah jadi rahasia umum dibekingi oleh orang-orang besar juga tiarap. Bahkan Teroris Dokter Azhari asal Malaysia tidak berkutik.
Jadi masalah utamanya adalah di pucuk Pimpinan atau di Kapolri. Kalau mau diteruskan ya ke Presiden, karena dia yang memilih Kapolri.
Terus terang saja, saya menganggap, Kepolisian kita jauh mundur bahkan rusak sejak Kapori di mulai Pak Tito. Dan lanjut dijaman Pak Idham Azis. Mereka berdua menurut saya Kapolri terburuk sepanjang sejarah Negeri ini.
Saya juga tidak tahu apa alasan utama Pak Jokowi mengambil Kapolri model Tito dan Idham. Padahal ada Jenderal-jenderal bagus semisal Pak Umar Septono.
Tapi ya orang baik hanya akan dipilih oleh orang baik. Ekor yang baik berasal dari Kepala yang Baik.
Semoga di Pilpres 2024 kita akan mendapatkan Presiden terbaik. Jadi bisa memilih Kapolri dari Jenderal Polisi terbaik.
Ngerik saya kalau semisal Sambo yang jadi the Next Kapolri andai kemarin tidak terbongkar kebusukan dan kekejiannya.
(Azwar Siregar)