[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo digadang-gadang akan maju sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Hal itu menjadi perhatian publik hingga terkuak adanya kesamaan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan pegiat media sosial Didien Azhar. Dalam cuitannya, ia menunggah foto perbandingan antara Ganjar dan Jokowi yang terlihat serupa dan jadi sorotan publik.
Didien Azhar mengatakan bahwa terakit kesamaan tersebut apakah memang ada politik pencitraan dengan topik yang serupa.
Ia juga bahkan kerap memberikan dugaan bahwa hal itu lantaran kesamaan soal sosok dibalik Ganjar dan Jokowi.
"Politik pencitraan dengan tema dan sutradara yang sama?!," ungkap Didien Azhar melalui akun Twitter pribadi miliknya, dikutip Jumat (5/8).
Sementara itu, dalam foto yang diunggah Didien Azhar, terlihat bahwa Ganjar Pranowo dan Jokowi tengah melakukan hal yang sama.
Adapun hal yang sama tersebut yakni saat memakai sarung dengan pose yang sama, menyapu jalanan hingga blusukan ke desa-desa termasuk ke sawah.
Terlepas dari itu, Ganjar Pranowo dan Jokowi memang sama-sama dari PDI Perjuangan (PDIP). Kabar soal Jokowi memberikan tanda-tanda dukungan bagi Ganjar pun disoroti.
Hal itu membuat Jokowi dinilai bakal lebih hati-hati untuk mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres tahun 2024.
Peneliti Indikator Politik Bawono Kumoro menegaskan bahwa bisa terjadi kehati-hatian dalam memberikan sinyal dukungan pada Ganjar Pranowo setelah pertemuan antara Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi masih mencermati dinamika di internal PDI Perjuangan. Jokowi tidak akan bersikap gegabah menunjukan dukungan terhadap Ganjar Pranowo secara terang benderang mendahului keputusan ketua umum," ungkap Bawono.
Bawono juga mengatakan bahwa ada upaya dari Jokowi dalam mempromosikan Ganjar untuk diusung untuk kemenangan Pilpres 2024.
"Jokowi masih berusaha untuk menjajaki komunikasi politik, pendekatan terhadap Ketua Umum PDI Perjuangan untuk mempertimbangkan Ganjar sebagai capres yang akan diusung," pungkas Bawono.(wartaekonomi)