[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) membeberkan kronologi penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kronologi sementara itu dihimpun dari keterangan berbagai pihak yang telah Komnas HAM periksa dan CCTV atau kamera pengawas.
Ketua Komnas HAM Taufan Damanik menjelaskan pada Jumat (8 Juli 2022), sekitar pukul 15.29 WIB terlihat Ferdy Sambo menggunakan seragam polisi dan satu ajudannya mendatangi rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling, Duren Tiga.
Bersamaan dengan itu, terlihat tenaga kesehatan yang melakukan tes PCR. Sekitar pukul 15.40 WIB, Putri bersama para ajudan, termasuk Bharada E dan Brigadir J datang ke rumah pribadi, setelah melakukan perjalanan dari Magelang.
Dalam rekaman CCTV terlihat mereka melakukan tes PCR satu persatu, termasuk Putri, Bharada E dan Brigadir J. Tes PCR selesai sekitar pukul 16.07 WIB.
Kemudian, pada pukul 16.31 WIB para ajudan termasuk Bharada E dan Brigadir J berkumpul bersama dalam keadaan santai.
Taufan menyebut mereka bercengkerama sambil tertawa. Hal itu diketahui berdasarkan komunikasi terakhir Brigadir J dengan kekasihnya Vera.
"Jam 16.31 WIB bertelpon ke Yosua, dia mendengar waktu Yosua menjawab itu ada suara orang tertawa-tawa, jadi Yosua itu lagi kumpul-kumpul dengan temannya, biasa kan, sambil menunggu bosnya ini berkemas ke rumah dinas," kata Taufan secara daring, Jumat (5/8/2022).
Kemudian, antara pukul 17.09 dan 17.12 WIB, mereka meninggalkan rumah pribadi ke rumah dinas Sambo yang berjarak cukup dekat dengan rumah pribadi.
Berselang beberapa menit, kata Taufan, Ferdy Sambo bersama ajudannya meninggalkan rumah pribadi. Dia pergi berlain arah dengan rombongan Putri.
Pada pukul 17.23 WIB, masih rekaman kamera CCTV masih merekam ada mobil milik Sambo yang berusaha putar balik.
Taufan menyebut berputarnya rombongan Sambo, karena mendapat telepon dari istrinya PC (Putri Candrawathi). Sambo diberitahu terkait peristiwa itu oleh PC bahwa ada peristiwa penembakan.
"Dalam CCTV itu berhenti, nah kemudian berbalik mobilnya itu, CCTV enggak bisa menjelaskan apa apa, tapi hanya keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia menuju rumah dinas itu karena ditelepon oleh istrinya ada kejadian itu, itu versi dia," ujar dia.
Setelah itu, PC pergi meninggalkan rumah dinas Sambo dan bertolak ke rumah pribadi. Sampai di sana, PC terlihat menangis.
"Enggak berapa lama keliatan lagi CCTV si ibu PC kembali lagi ke rumah pribadi, nampak wajahnya seperti menangis, didampingi ada satu dua orang yang di belakangnya," kata Taufan secara daring, Jumat (5/8/2022).