DALAM KASUS BRIGADIR J, PUBLIK SULIT BEDAKAN POLISI DENGAN MAFIA
Kata mantan Kabais, Soleman B. Ponto:
"Polisi melawan Mafia di tubuh Polisi."
Kata Mahfud MD:
"Ada Mabes di dalam Mabes."
Kata Seskab, Pramono Anung:
"Citra Polri babak belur."
Kata IPW:
"Ada Gang Kejahatan di Mabes Polri."
-----------------
Di atas adalah poin yg disampaikan sohib saya Mbak Agie Betha dalam WAG para wartawan senior dan saya izin utk mencomot.
Jadi memang sesuatu yg sungguh tidak lumrah kasus pembunuhan Brigadir J ini. Bagaimana tidak? Kasus yg sudah berjalan satu bulan lebih, tapi tidak ada perkembangan yg signifikan. Selalu berubah-ubah. Bahkan Presiden Jokowi sudah tiga kali memberi instruski ke Kapolri utk dituntaskan, namun belum juga tuntas.
Mengapa begitu sulit kasus ini terungkap? Apakah semua karena adanya SATGASSUS yg disebut orang-orang atau para tokoh di atas sebagai mafia di dalam tubuh polisi atau kelompok jahat di dalam tubuh polisi?
Ferdy Sambo sendiri adalah Kepala Satgassus sejak jaman Kapolrinya Idham Azis dari sebelumnya menjabat sebagai sekertaris Satgassus di jaman Kapolrinya Tito Karnavian.
Satgassus adalah organisasi non struktural di tubuh Polri yg menangani kasus-kasus besar berbau dunia hitam dari pencucian uang, perjudian, kasus-kasus rekayasa dari terorisme sampai persekusi tokoh, kasus-kasus IT dan kasus politik. Bisa dibayangkan Ferdy Sambo mengetahui semua kejahatan yg melibatkan pembesar dan pengusaha hitam di negeri ini!
Jangan ditanya aliran duitnya dalan organisasi ini, kabarnya mencapai trilyunan! Ferdy Sambo sendiri menurut sumber di kepolisian, memiliki kekayaan yg luar biasa dari rumah tinggal pribadi di berbagai tempat yg strategis berharga puluhan sampai ratusan miliar per rumahnya, mobil-mobil mewah (utk ke Magelang saja sesaat sebelum kejadian pembunuhan Brigadir J, bawa 2 mobil Lexus). Bahkan seorang saksi mata yg rumahnya dekat rumah pribadi Sambo, istri Sambo kerap mendatangkan perkakas atau meubel2 mewah segede-gede gaban. Sambo dan keluarganya hampir tidak pernah menempati rumah dinas, yg kemarin menjadi tempat pembunuhan Brigadir J.
Coba hitung aslinya seorang Irjen itu gajinya berapa?
Berikut saya kutip tulisan portal soal gaji polisi. Waduh sampai saya geleng kepala dan mules, rupanya gaji jenderal polisi (Kapolri dll) saja itu gak sampai 10 juta. Portal itu mengutip laman aturan gaji kepolisian. Lah bisa dibayangkan gaji-gaji tamtama, bintara, perwira bawah, perwira menengah? Lah kok iso ya pada umumnya polisi2 itu pada kayanya minta ampunnn😭😭.
Jenderal Polisi: Rp 5.238.200 hingga Rp 5.930.800.
Komisaris Jenderal Polisi (Komjen): Rp 5.079.300 hingga Rp 5.930.800.
Inspektur Jenderal Polisi (Irjen): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.576.500.
Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen): Rp 3.290.500 hingga Rp 5.407.400.
Berarti sebagai Irjen (polisi bintang 2), hanya sekitar 3,5 - 5,5 juta gaji Sambo😩. Terus tapi kok kayanya ngalahin konglomerat terus piye to iki??😩😩😩
Seperi dikutip portal inilah.com, Sambo meski menjadi pejabat tinggi tapi tidak menyetorkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang selanjutnya disingkat dengan (LHKPN), makanya laman LHKPN Sambo pun kosong. Bisa jadi dia bingung mencantumkan harta-hartanya, takut dicurigai?
Kembali ke soal Satgassus dan kaitannya dengan kematian Brigadir J, mengapa meski Sambo disebut ada di TKP, dan menurut Bharada E memegang senjata, belum dijadikan tersangka hingga hari ini padahal sdh ditaruh di Mako Brimob selama 4 hari? Benarkah lantaran Sambo mengancam akan membuka kasus yg melibatkan banyak pihak? Benarkah saat ini masih dilakukan deal-deal, misalnya akan dibuat skenario dimana meski nanti Sambo jadi tersangka tapi akan dikenakan pasal ringan, dan sebagai gantinya, Sambo tidak akan buka mulut terhadap kasus-kasus besar yg selama ini menyita perhatian publik?
Lalu benarkah motivasi pembunuhan karena pelecehan sex, atau perselingkuhan atau hal-hal yg berkait dengan asmara? Secara berbisik di kalangan polisi "bersih" mengatakan memang diarahkan ke situ. Yg sebenarnya? Apakah terkait pembocoran yg dilakukan Brihadir J pada seorang pembesar polisi (tidak masuk dalam Satgassus) yaitu soal lika-liku duit besar di tubuh organisasi Satgassus? Mengapa Brihadir J harus memberikan data dan video pada petinggi polisi lain padahal dia ajudan setia Sambo? Entahlah, rasanya kemungkinan kecil akan terungkap mengapa Brigadir J memberikan data dan video berkait aktivitas Satgassus kepada petinggi polisi lain. Oh mengapa Brigadir J punya data dan video aktivitas Satgassus? Karena semua ajudan Sambo masuk dalam organisasi Satgassus.
Dari seorang kawan yg tokoh bermarga batak, saya dapat info untuk pembungkaman kasus Brigadir J ini saja duitnya memang mencapai nilai yg fantastis. Namun duit besar yg mengalir kemana-mana utk membuat skenario seperti semula (aksi tembak-menembak karena pelecehan seks), ternyata tidak bisa melawan RENCANA ALLAH SWT, lewat rakyat yg bersatu menuntut transparasi kematian Brigadir J, maka meski masih jauh dari kategori transparan, saat ini minimal ada titik terang.
Bapak Presiden Yth, melalui kasus Brigadir J ini, maka saatnya bapak memanggil Kapolri utk membubarkan Satgassus, lalu membersihkan benalu-benalu di tubuh kepolisian, dan memotong anggaran polisi utk tindakan represip pada rakyat, agar lembaga ini benar-benar menjadi lembaga pengabdi dan pengayom rakyat.
Jangan lupa Pak Presiden, tugaskan juga PPTK utk menyelidiki rekening gendut para perwira polisi menengah ke atas, juga mengambil uang mereka yg konon banyak ditaruh di Singapura. Siapa tau bisa utk menambal APBN Pak Presiden🙏🙏
(By Naniek S Deyang)