[PORTAL-ISLAM.ID] JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah berkonsultasi soal perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.
"Terus terang sempat bicara dengan saya," kata Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden seperti dikutip dari Antara, Kamis, 4 Agustus 2022.
Budi Gunadi menjelaskan penggantian nama rumah sakit jadi rumah sehat ini mesti dibedakan apsek legal dan nama branding-nya.
Ia mencontohkan ada rumah sakit yang namanya pakai hospital. "Kalau kita lihat logonya hospital, tapi di aktenya tetap pakai rumah sakit," kata Budi Gunadi di Istana Wakil Presiden seperti dikutip dari Antara, Kamis, 4 Agustus 2022.
"Jadi update yang disampaikan ke kami secara legal tetap rumah sakit, tapi branding (merek) logonya memakai definisi rumah sehat," katanya.
Anies ganti rumah sakit jadi rumah sehat
Kemarin Rabu (3/8/2022), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan penjenamaan atau branding RSUD di seluruh DKI Jakarta menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta. Perubahan nama dari rumah sakit jadi rumah sehat itu dilakukan untuk mengubah pola pikir warga tentang rumah sakit.
Anies berharap penggantian nama rumah sakit jadi rumah sehat ini bisa mengubah pola pikir masyarakat tentang rumah sakit. Sehingga rumah sakit diharapkan tidak hanya didatangi saat dalam keadaan sakit saja melainkan ketika dalam kondisi sehat.
"Selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, untuk sembuh itu harus sakit dulu," kata Anies saat meresmikan penjenamaan itu di RSUD Cengkareng, Rabu, 3 Agustus 2022.
Anies Baswedan menjelaskan, selama ini masyarakat Indonesia lebih menggarisbawahi kata sakit daripada kata sehat. Karena itulah, Ia mengubah konsep rumah sakit jadi rumah sehat, agar warga Jakarta hidup sehat dan dalam kesehariannya berorientasi untuk hidup lebih sehat.
"Ini yang menjadi pesan utama," kata Anies.
Seperti dilansir dari Antara, dengan nama baru ini ada peran lain yang dijalankan rumah sakit, atau sekarang rumah sehat, yakni aspek promotif dan preventif.
Hal tersebut dilakukan agar rumah sakit ikut mengambil peran membantu warga melakukan pencegahan penyakit sekaligus mempromosikan hidup sehat di lingkungannya.
Sejumlah program yang berkaitan dengan unsur preventif dan promotif akan diterapkan di seluruh rumah sakit.
Branding RSUD jadi Rumah Sehat Untuk Jakarta
Anies mengatakan perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat untuk Jakarta itu akan diberlakukan di 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di DKI Jakarta.
Pemprov DKI, menurut Anies, belum berencana untuk menganjurkan penggantian nama ini ke rumah sakit swasta yang ada di wilayah DKI. "Nantinya, untuk perubahan nama rumah sakit yang lain itu ke Kemenkes," kata dia.
Penggantian nama RSUD jadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dilakukan secara simbolis di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat. Namun secara serentak diikuti oleh pejabat tingkat kota secara virtual di setiap RSUD lain wilayah DKI Jakarta.
(TEMPO)