[PORTAL-ISLAM.ID] Kebijakan Pemerintah Jokowi melalui Kementerian Kominfo memblokir sejumlah situs dan aplikasi karena belum mendaftar PSE menuai kritik luas publik tanah air.
Berbagai kecaman hingga kritik pedas disampaikan publik melalui jejaring media sosial dan pembicaraan online.
Dan akhirnya Buzzer nyerah juga....
"Inilah kelemahan pemerintah. UU PSE sdh sejak 2020, tapi tdk pernah berusaha membangun infrastruktur pengganti. Ada yg bisa bikin, bukannya dibantu finansial dan sosialisasi. Eh, tiba2 maen blokir aja. Ya pada ngamuk lah," kicau dedengkot buzzer @Dennysiregar7.
Buzzer gak ngaca... kebijakan ngawur rezim Jokowi itu karena selama ini kebijakan apapun rezim Jokowi akan dibela membabibuta oleh gerombolan buzzer.
"Naaaaah Bujaaaaang akhirnya kau nyerah jugaaaa. Cuma aku kasih tahu sama kau. Tahu kenapa pemerintah berani main blokir tanpa berkedip? Karena mereka mengandalkan BuzzeRp. Sedungu apa pun kebijakan itu, BuzzeRp pasti kasih tepuk tangan," balasan telak @Balyanur.
***
Baru tahu, ternyata netijen cluster gamer dan free lancer kalau kepentingannya dirugikan lebih galak dan "brutal " daripada cluster politik. Kebanyakan meme yang mereka bikin kalau buat ukuran politik sudah pasti bakal kena UU ITE. Seperti misalnya logo Kominfo yang bulat itu dijadikan dua bulatan, di tengahnya dikasih bulat panjang dengan warna logo kominfo, melambangkan kemaluan pria.
Bahkan BuzzeRp nggak berani mendekat. Boro-boro mau bantuin Menkominfo Jhony Plate, mendekat saja takut kena kepret. Apalagi buzzeRp kan otaknya cuma duit. Mau bela Menkominfo pasti nggak ada duitnya, Kepala benjol, nggak dapat duit pula. Beda dengan membela kementerian BUMN. Makanya nggak sia-sia julukan BuzzeRp.
Naaaaah Bujaaaaang akhirnya kau nyerah jugaaaa. Cuma aku kasih tahu sama kau. Tahu kenapa pemerintah berani main blokir tanpa berkedip? Karena mereka mengandalkan BuzzeRp. Sedungu apa pun kebijakan itu, BuzzeRp pasti kasih tepuk tangan. https://t.co/7Qkcon6Hhc
— Balyanur (@Balyanur) August 1, 2022