[PORTAL-ISLAM.ID] Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang digadang-gadang menjadi Presiden Indonesia 2024 ditakuti para Naga dan petinggi China.
“Anies ditakuti beberapa partai dan bahkan para naga dan petinggi China. Namanya telah membuat gentar kalangan politik yang berseberangan dengannya,” kata Dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Dr. Ir. Memet Hakim, MM kepada redaksi suaranasional.com, Senen (18/7/2022).
Kata Memet, popularitas dan elektabilitas Anies membuat lawan politik mantan Rektor Universitas Paramadina Jakarta menjadi gentar sehingga muncul kampanye hitam.
“Keberadaan Anies telah membuat gentar kalangan politik yang berseberangan dengannya,” paparnya.
Kedekatannya dengan HRS dan umat, kata Memet membuat Anies di-bully sebagai kadrun dan radikal. Anehnya Anies diam saja tidak pernah membalas cacian, justru cacian dianggap kritik dan dibalas dengan prestasi.
“Entah berapa puluh penghargaan yang diperoleh oleh Anies sebagai Kepala Daerah jauh melebihi penghargaan yang diperoleh oleh Gubernur sebelumnya. Terus terang Anies punya derajat yang berbeda dengan pendahulunya. Anies hanya pantas disandingkan dengan nama besar Ali Sadikin, Gubernur hebat dan berani pada masanya,” ungkap Memet.
Kata Memet, Anies ternyata seorang yang tegas dan berani. Keberaniannya melampaui keberanian seorang Panglima tentara sekalipun walau sipil.
“Pada kasus penolakan reklamasi di Jakarta Anies berani menghadapi kekuatan Oligarki sekaligus menghadapi Presiden dan LBP sebagai Meninves, walau diancam, cukup dijawab dengan senyum,” paparnya.
Di saat para petinggi mendekat dan menjilat atasan, Anies justru menutup Alexis sebagai lambang tempat maksiat di Jakarta. Karena itulah karena seorang Anies terlalu cinta pada negara dan taat pada aturan, akhirnya tiba-tiba Ibukota akan dipindahkan ke Kalimantan.
“Coba jika Anies menjadi Gubernur bersikap manis tentu tidak akan ada yg namanya proyek IKN tersebut,” tegasnya.
Menurut Memet, Anies selalu mencoba merealisir janjinya saat kampanye, disaat yang sama ada pemimpin suka melanggar sumpahnya.
“Sumpah itu terhadap Allah, janji pada manusia, artinya derajat sumpah lebih tinggi dibanding janji. Nah Anies berhasil meyakinkan masyarakat berkat dipenuhinya janji-janjinya,” jelasnya.
Dalam senyap Anies berhasil mengurangi luasan area dan waktu banjir dengan metoda sumur resapan, membangun JIS, “dalam tekanan” berhasil menyelenggarakan Formula E dengan baik. Ini jelas memerlukan kerja keras timnya.
“Terakhir serta tanpa banyak bicara Hollywing lambang maksiat baru yang menghina agama Islam ditutupnya ini perlu keberanian untuk menghadapinya,” paparnya.
Anies bukan pemimpin kardus atau kaleng kaleng, dia pemimpin buat semua orang termasuk kelompok yang tidak mendukungnya.
“Visinya menyatukan rakyat yang tadinya berbeda pilihan sangatlah mulia,” pungkasnya.[suaranasional]